Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 07 November 2022 | 18:05 WIB
Ilustrasi Covid-19 (Pexels.com/Edward Jenner)

SuaraJogja.id - Pandemi Covid-19 nyatanya masih belum beranjak dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) khususnya Kabupaten Sleman.

Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Vincentius Lilik mengatakan, kematian karena Covid-19 mulai meningkat di bumi sembada.

"Kemarin saja yang Oktober itu yang meninggal ada 28 [pasien], pemulasaraan yang dilakukan oleh Tim Dekontaminasi ada delapan," ungkapnya, Senin (7/11/2022).

"[Jenazah] sisanya pemulasaraan oleh tim satgas," ujarnya.

Baca Juga: Tour de Borobudur 2022: Ganjar Pranowo Gowes Solo-Magelang via Sleman Sepanjang 104 Kilometer

Dua puluhan pasien tersebut mayoritas diketahui meninggal dunia di rumah sakit.

"Yang [meninggal dunia] November ini sudah ada sembilan pasien, terhitung hingga 7 November 2022. Tadi ada dua pemakaman," terangnya.

Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan menuturkan, meski terjadi peningkatan kematian akibat Covid-19, pihaknya tak memiliki persiapan khusus dalam menghadapinya. Pasalnya, tim BPBD, Satgas, Dekontaminasi yang bertugas dalam penanganan Covid-19 juga masih diberikan tugas dan peran yang sama.

"Walau ada peningkatan kasus terkonfirmasi, kami masih mampu," ucapnya.

Hingga hari ini, sambungnya, gedung isoter juga kosong tak berpenghuni dan kondisi tim BPBD, Satgas maupun Dekontaminasi selalu siap sedia menjalankan tugas.

Baca Juga: Liga 1 Belum Jelas, Begini Cara Bek PSS Sleman Nurdiansyah Atasi Rasa Bosan

Apalagi mengingat, walau terjadi peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi, dari segi keparahan penyakit sudah tidak signifikan seperti pada masa-masa sebelumnya. 

"Logistik juga masih aman," sebutnya.

"Demikian juga bed rumah sakit masih aman. Dan itu yang meninggal karena memang sudah lansia rata-rata, dan juga komorbid, itu juga sebelumnya [sudah dirawat] di rumah sakit," pungkasnya di ujung sambungan telepon.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More