SuaraJogja.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) mengungkapkan targetnya untuk sepak bola Indonesia pada 10 tahun yang akan datang.
Zainudin Amali mengungkapkan jika Indonesia tak perlu lagi bergantung kepada pemain naturalisasi untuk membangun kekuatan dalam sepak bola.
Namun untuk mewujudkan hal itu butuh waktu dan proses yang cukup lama. Pak Menpora menegaskan bahwa secara teori 10 tahun lagi kekuatan sepak bola Indonesia tanpa pemain naturalisasi.
"Pembinaan kita mulai dari kelas 1 SMP di sentra-sentra olahraga. Kalau ditanya kapan kita tidak naturalisasi lagi, secara teori 10 tahun lagi," ungkap Zainudin Amali dilansir dari akun Instagram @indonesian.football.news.
Pernyataan Zainudin Amali tersebut tak luput dari pantauan kalangan penggemar sepak bola tanah air dan para netizen Indonesia. Tak sedikit dari mereka yang akirnya memberikan komentar bernada kurang setuju atas statement yang dikeluarkan oleh Menpora.
"Teorinya.. Semoga 10 tahun lagi sdh ada ratusan talenta lokal yg bermain di kompetisi Eropa..," ungkap salah seorang netizen.
"Menteri gak ngerti olahraga dan sepak bola ya begini deh. Pembinaan dan naturaliasi itu 2 hal yg berbeda. Naturalisasi buat jangka pendek, sedangkan pembinaan buat jangka panjang. 10 taun lagi malah makin banyak naturalisasi karena org indo yg kawin sama bule makin banyak. Tren sepak bola dunia juga bakal begitu. Jangan anti naturalisasi. Yg perlu diperhatikan adalah pemilihan calon pemain naturalisasinya, wajib punya darah indo," ujar netizen yang lain.
"Negara Eropa aja yg kualitas nya maju juga masih menaturalisasi, contoh nya Francis, banyak pemain nya kulit hitam, Belgia juga banyak pemain kulit hitam. naturalisasi harus tetap ada di indo, namun di batasi sesuai kebutuhan timnas indo, dan kualitas nya pun harus di atas rata² pemain indo, dari skil dan juga pengalaman nya," ucap netizen lainnya.
"Kita trlalu mendewakan pmain lokal. Tnpa kita sadari pemain lokal kita nggak ada jiwa altitnya. Makan smbarangan mindset yg pnting dpet uang. Trlalu gengsi mngambil pmain kturunan. Pdahal negara besar lain yg trkenal sepak bolanya msih memerlukan pmain2 kturunan. Mnurut saya slagi ada garis kturunan dan mreka mau brjuang buat merah putih apa salahnya," sambung netizen satunya.
Baca Juga: Timnas U-20 di Turki Kedatangan Dua Pemain Naturalisasi
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
-
Negara Tetangga Ketar-ketir Lihat Sandy Walsh, Jordi Amat dan Shayne Pattynama Dinaturalisasi
-
Profil Prancis U-20, Lawan Pertama Timnas Indonesia U-20 di Ajang Costa Calida Supercup
-
Sandy Walsh Terancam Absen di Piala AFF 2022, Shin Tae-yong Bakal Lobi KV Mechelen
-
Timnas Indonesia U-19 Latihan di Pantai, Kadek Arel: Sangat Melelahkan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik