Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Sabtu, 12 November 2022 | 13:09 WIB
Ferdy Sambo semringah peluk PRT Susi. [Istimewa]

"Saya melihat informasi, bahwa waktu membuat BAP itu, pada waktu masih kekuasaan Sambo masih ada, sehingga ada dipasang seperti headset di sini (di telinga) sehingga menjawabnya ada yang mendiktekan," katanya.

2. Kesaksian ART Bernama Susi yang Tidak Konsisten 

Susi kerap menjawab tidak tahu untuk sejumlah pertanyaan yang diajukan hakim. Dalam beberapa pertanyaan, ia dengan cepat mengatakan tidak tahu tanpa berpikir lebih dulu.

Susi juga menjawab pertanyaan sederhana dengan berbelit.Jaksa Penuntut Umum menduga Susi telah diarahkan sebelum persidangan dengan memakai perangkat audio jarak jauh atau handsfree.

Baca Juga: Deklrasi Koalisi Perubahan Dinilai Gagal Akibat Bandar Belum Sepakat, Surya Paloh Angkat Bicara Turut Bawa Nama Ferdy Sambo

3. Ferdy Sambo Tidak Ikut Swab di Hari Kematian Brigadir J 

Hal itu terungkap berdasarkan keterangan saksi ahli kesehatan Nevi Afrilia. Berdasarkan keterangan Nevi, yang melakukan tes swab PCR pada tanggal 8 Juli 2022  hanya Putri Candrawati, Susi, Nofriansyah Yosua Hutabarat, dan Richard Eliezer Pudihang Lumiu.

Saat itu, Hakim menanyakan, apakah Sambo ikut menjalani tes? Nevi menjawab tidak melihat mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri tersebut. "Tidak ada. Tidak," kata Nevi. 

Padahal, Ferdy Sambo sempat beralibi dirinya sedang menjalani tes swab PCR saat tewasnya Yosua. 

4. Mobil Ambulans Dilarang Hidupkan Sirene

Baca Juga: Ada KTT G20 di Bali, Sidang Ferdy Sambo Cs Diliburkan Pekan Depan

Dalam persidangan beberapa waktu lalu, terungkap bahwa terdapat kejanggalan saat jenazah Brigadir J dibawa ke rumah sakit.

Ahmad, sopir ambulans yang membawa jenazah Brigadir J mengatakan mendapat perintah tidak menyalakan sirine saat meninggalkan kawasan kompleks Polri Duren Tiga. Larangan itu sudah berlaku sejak pertama kali ia datang ke kawasan Duren Tiga. 

Ahmad bercerita permintaan mematikan sirine diterima saat tiba di depan gapura Komplek Polri, Duren Tiga dari sejumlah provos yang berjaga. Saat meninggalkan kediaman Ferdy Sambo dengan jenazah Brigadir J di dalam ambulans, ia juga kembali mematikan sirine.

5. Ahmad Merasa Janggal Jenazah Brigadir J Dibawa ke IGD 

Ahmad mengaku heran setiba di rumah sakit ia diminta petugas polisi yang menemani untuk membawa jenazah Brigadir J ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Saya bertanya Pak izin kok IGD dulu, biasanya kalau saya langsung ke kamar jenazah, forensik. 'Oh, saya juga enggak tahu mas ikuti perintah aja.' Oh baik," tutur Ahmad menceritakan.

Load More