SuaraJogja.id - Proses pemulihan mental atau psikis siswa SD Muhammadiyah Bogor, Kapanewon Playen, Gunungkidul yang atap bangunannya ambruk dan timpa siswa mulai dilakukan, Senin (14/11/2022) pagi. Ratusan siswa mengikuti proses pemulihan trauma (trauma healing) dari Fakultas Psikologi Universitar Ahmad Dahlan (UAD).
Setidaknya ada 500 siswa mulai kelas 1 hingga 4 yang mengikuti trauma healing di Balai Kalurahan Playen. Trauma Healing ini sengaja dilaksanakan di luar sekolah agar proses tersebut bisa cepat mendapatkan hasil.
Koordinatorr untuk trauma healing dari Fakultas Psikologi UAD, M Nur Syuhada mengatakan, trauma healing harus dilakukan untuk menghilangkan trauma pasca bencana. Sebelum melaksanakan kegiatan ini, pihaknya telah melakukan assesment terlebih dahulu.
"Dari assesment yang kami lakukan ini, ternyata hingga saat ini masih ada siswa yang takut ke sekolah," ungkap dia, Senin.
Menurutnya kegiatan ini bertujuan untuk memulihkan kondisi psikologi anak-anak. Sehingga ketika nanti mereka sudah mulai pembelajaran maka tidak akan berada di bawah bayang-bayang tragedi atap ambruk.
Dia mengakui pascakejadian banyak yang mengalami trauma karena peristiwa tersebut. Hal itu diketahui dari hasil penilaian ketika melakukan assesment. Di mana dari assesment tersebut diketahui ada yang trauma.
"Nah bagi anak-anak yang trauma ini membutuhkan bantuan untuk proses pemulihan psikologi para anak. Sekarang hampir 500 anak yang ikut proses trauma healing," kata Nur.
Nur menambahkan peristiwa tersebut masih membekas di benak siswa SD Muhammadiyah Bogor, Playen. Banyak dari mereka yang merasa sedih, tidak ingin belajar lagi di sekolah hingga adanya perasaan panik.
Rencananya, kegiatan trauma healing diselenggarakan selama dua hari. Diharapkan dengan program ini dapat membantu para siswa keluar dari rasa trauma yang berkepanjangan. Sehingga nanti ketika pembelajaran tatap muka kembali dilaksanakan, siswa merasa tenang.
Baca Juga: 12 Fakta Ambruknya Atap Sekolah yang Menewaskan Bocah SD di Gunungkidul
"Sebelumnya, kami juga sudah memberikan kegiatan yang sama untuk para guru," katanya.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Bogor Playen, Indah Suryani menambahkan, berbagai upaya telah mereka lakukan untuk menghilangkan kesedihan anak didiknya. Tanggal 10 November 2022 yang lalu bertepatan dengan hari Pahlawan, pihaknya telah menyelenggarakan challenge untuk anak-anak.
"Kita buat challenge lomba untuk anak-anak berkreativitas masuk ke twibbon yang kita buat. Nah biasanya kita itu hanya sekedar piagam tetapi karena kita sedang dicoba seperti ini kita sudah menyiapkan piala," terangnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Download Video TikTok Favoritmu Tanpa Logo dengan Snaptik Gratis!
-
Terbitkan 20,9 Juta Saham Baru, PANI Gelar Private Placement Rp300 Miliar
-
3 Rekomendasi HP Gaming Murah Baterai Awet Berhari-hari, Harga Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
4 HP Murah RAM 12 GB Paling Worth It di Bawah Rp3 Juta, Harga Terjangkau Performa Handal
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
Terkini
-
Ratusan Siswa SMPN 3 Berbah Keracunan Massal Usai Santap Makanan Bergizi Gratis
-
Jogja Bangun Website Terpadu: RT/RW Terlibat, Data Makro & Mikro Jadi Satu
-
Trans Jogja Terancam! Subsidi Dipangkas, Layanan Bisa Berkurang?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN merupakan Mahasiswa UGM, Kampus Nonaktifkan Status Dwi Hartono
-
Soal Keracunan di Sleman, Dinkes Minta SPPG Jaga Higienitas