SuaraJogja.id - Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali berlanjut untuk hari kedua, Rabu (16/11/2022). Dalam kesempatan itu seluruh tamu dari Presiden hingga Perdana Menteri sejumlah negara datang. Tak lain sejumlah Menteri juga hadir dalam gelaran akbar tersebut.
Ada hal menarik dalam gelaran KTT G20 di Bali hari kedua ini. Salah satu Menteri, yakni Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono terlihat sibuk sendiri dengan kamera miliknya. Basuki menyaru jadi fotografer dadakan saat para pemimpin negara hadir di Bali.
Hal itu terlihat dari unggahan akun Twitter @PolJokesID, Rabu pagi. Dalam potongan video tersebut, Basuki Hadimuljono sibuk mengabadikan Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat berjalan bersama.
Bukannya jaga imej (jaim) di hadapan para petinggi negara, Basuki Hadimuljono memilih untuk lebih produktif dalam gelaran KTT G20 Bali itu. Selain memotret, publik juga menyoroti gaya nyentriknya ketika mengabadikan foto.
Baca Juga: Peran Gisella Anastasia Diganti Laura Basuki, 5 Fakta Menarik Cek Toko Sebelah 2
Tampak dalam video tersebut, Basuki Hadimuljono menggunakan topi terbalik. Bukan tanpa alasan, kamera yang dia gunakan bukan kamera sembarangan yang ketika digunakan harus secara profesional. Sehingga saat membidik objek di depannya posisi topi harus diarahkan terbalik memudahkan Basuki mengambil gambar.
Netizen pun awalnya menduga Basuki Hadimuljono salah satu fotografer media asing yang hadir untuk mengabadikan para presiden negara tamu. Namun setelah mengetahui bahwa Menteri Basuki Hadimuljono, mereka memberikan komentar kocak.
"Ku Kira wartawan asing yang motoin presiden Biden, ternyata pak Bas," ujar salah satu netizen.
"Saking kurangnya PDD G20 sampe pak Basuki turun tangan," kelakar netizen satunya.
"Ngakak bgt ini settingan apa gimana sih?, masa iya beneran, mana topinya dibalik," ujar netizen.
Untuk diketahui, KTT G20 adalah pertemuan akbar sejumlah negara untuk membahas pemulihan ekonomi dunia usai terjangan Covid-19 dua tahun lalu.
Tak hanya persoalan ekonomi. Perubahan iklim untuk menentukan mitigasi bencana, energi berkelanjutan, serta pengampunan utang internasional dan pajak perusahaan mulitnasional dibahas dalam pertemuan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK