SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus menyiapkan berbagai antisipasi terkait potensi penularan Covid-19 jelang libur akhir tahun. Terlebih dengan kunjungan wisatawan yang diprediksi bakal meningkat saat libur natal dan tahun baru (nataru) mendatang.
Pejabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sumadi menuturkan hingga September 2022 kemarin saja kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta telah mencapai sekitar 5,1 juta. Angka tersebut sudah melebihi dari targetnya yang hanya sekitar 2 juta.
Tidak menutup kemungkinan bahwa sampai akhir tahun 2022 nanti jumlah kunjungan wisatawan masih akan bertambah. Diperkirakan kunjungan wisatawan ke kota gudeg itu hingga penutup tahun nanti bisa mencapai hampir 7 juta.
"Terhadap itu [kunjungan wisatawan] kami tidak boleh menolak tapi bagaimana dari awal kita antisipasi," kata Sumadi, Jumat (18/11/2022).
Untuk sebab itu, maka salah satu cara yang akan dilakukan adalah dengan menyiapkan sejumlah antisipasi terkait penularan Covid-19. Mulai dari menerjunkan petugas untuk terus mengingatkan penerapan protokol kesehatan (prokes) sampai penyiapan rumah sakit.
Disampaikan Sumadi, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) untuk urusan mengingatkan masyarakat terkait prokes. Terutama di tempat-tempat yang memang banyak berkumpul wisatawan.
"Soal Covid-19 menjadi tugas kita bersama. Kami ingatkan kepada masyarakat yang datang untuk prokes harus selalu dijaga. Maka kami juga mengadakan operasi-operasi prokes terutama di tempat-tempat wisatawan berkumpul," terangnya.
Selain itu, pihaknya menyebut telah menyediakan fasilitas pendukung prokes. Termasuk tempat-tempat cuci tangan di tempat-tempat publik.
Diharapkan Sumadi, pandemi Covid-19 yang sudah berjalan lebih dari dua tahun dapat membuat masyarakat terbiasa dengan penerapan prokes tersebut. Di samping juga masyarakat terus diimbau untuk melakukan vaksinasi Covid-19 bagi yang belum.
Baca Juga: Catatan HUT ke-266 Kota Yogyakarta, Buruh: Jargon Romantisasi Harus Dibarengi Perbaikan Upah
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharja meminta semua pihak untuk tetap waspada dengan kondisi yang ada sekarang. Terlebih peningkatan kasus ini menjelang memasuki akhir tahun 2022.
"Pola hidup sehat menjadi bagian yang akan terus dilanjutkan, cuci tangan, kalau sudah tidak enak badan pakai masker, di kerumunan banyak kita lebih nyaman pakai masker," kata Singgih.
Disampaikan Singgih, cuci tangan sesering mungkin bisa menjadi salah satu upaya untuk mencegah berbagai subvarian baru Covid-19 masuk ke DIY. Kesadaran diri sendiri dengan memperhatikan kondisi tubuh masing-masing menjadi penting untuk dilakukan.
"Mungkin dari sisi asupan vitamin yang harus ditambah ketika mulai agak turun kondisinya. Olahraga yang cukup, ini bagian bagaimana kita menjaga diri kita sendiri," ucapnya.
Ia memastikan industri pariwisata sendiri juga mencoba untuk tetap menerapkan protokol kesehatan semaksimal mungkin. Menyesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Cilok vs Otak Cerdas Anak: Wali Kota Yogyakarta Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Mandiri Sahabat Desa Fokus pada 200 Keluarga Risiko Stunting di Yogyakarta
-
Raja Ampat Darurat Tambang? KLHK Investigasi 4 Perusahaan, Kolam Jebol Hingga Izin Bodong
-
Rapat di Hotel Dibolehkan, PHRI DIY: Jangan Omon-Omon, Anggaran Mana?
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?