SuaraJogja.id - Timnas Indonesia U-20 tak mampu mengimbangi permainan Timnas Prancis U-20 di ajang Piala Dunia mini yang berlangsung di negeri Matador, Spanyol.
Pada laga tersebut, Timnas Indonesia harus lapang dada menerima keunggulan lawannya usai dibantai dengan skor 6 gol tanpa balas.
Kendati demikian, pelatih Timnas Prancis U-20, Landry Chauvin, mengakui jika terdapat perbedaan level antara anak asuhnya dengan Timnas Indonesia U-20.
"Jelas ada perbedaan level di pertandingan ini, itu pasti. Tapi Indonesia adalah tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dan karena itu mereka bisa jadi lawan kami tahun depan," ungkap pelatih Prancis U-20, Landry Chauvin, dilansir dari akun instagram @dailygaruda (21/11/2022).
Pernyataan Landry Chauvin tersebut lantas mendapat sorotan dari kalangan publik pecinta sepak bola tanah air dan netizen Indonesia. Tak jarang dari mereka yang sependapat, bahkan ada juga yang mengakui level Timnas Indonesia yang masih berada jauh di bawah Prancis U-20.
"Mreka pun trus brkmbng karna pmain timnas msuk tim utama klub2 eropa digodok dgn baik oleh klub2 trsebut dan dipnggil udh jd.. indo pmain ny jarang ad yg dpt msuk skuat utama klub yg ad sring dibench," sanggah netizen.
"kami sedang berproses! Kita lihat saja nanti hasilnya, tunggu kami yang berbeda di tahun depan," ungkap salah seorang netizen.
"Kadang kesel tapi harus sadar diri liat kualitas dan lolos lewat jalur tuan rumah. Yuk ah naturalisasi 10 pemain lagi biar nanti ada perlawanan dan gak direndahkan seperti ini," ujar netizen yang lain.
"anggota dpr yg bilang timnas kita dah sekelas moldova, anda sdh benar, krn dgn level skrg moldova tidak akan lolos pd u20, kita mah krn tuan rumah aja," ucap netizen lainnya.
Baca Juga: 3 Penyebab Timnas Indonesia U-20 Kalah dari Slovakia U-20
"Menang mustahil, seri ajaib, kalah wajar, tapi ya mbok jangan kebanyakan lah margin gol nya ... sekiranya maks. 0-3 dah cukup di era sty ini (seharusnya)," sambung netizen satunya.
"Knp kalah telak 1 alasan pertama STY msh mencoba² Pormasi yg bagus.. pd pertandingan sebelum2nya menggunakan 3 Center Back.. pd lawa Francis mnggunakan 2 center back.. Timnas menggunakan center back hasilnya banyak bagusnya.. trus ditambah itu kiper pd pertandingan itu sangat tdk bagus.." jelas netizen lain.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
-
Kembali Gandeng KlikFilm, Festival Sinema Prancis 2024 Digelar Lagi
-
Prancis Ajak China Cegah Eskalasi Nuklir Rusia
-
Lansia 72 Tahun di Prancis Bongkar Kekejaman Suaminya, Diperkosa oleh Puluhan Pria Selama Bertahun-tahun
-
Review Film Chicken for Linda!, Animasi Prancis Penuh Tawa dan Kehangatan Raih Banyak Penghargaan
-
Perjalanan Aroma, Mengenal Lebih Dekat 3 Brand Parfum Asal Prancis
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Media Asing Kritik Tour Prabowo untuk Mengesankan Trump dan Xi Bertepuk Sebelah Tangan
-
Kronologi NewJeans Keluar dari ADOR, Apakah Bakal Bubar?
-
Rekomendasi Film Bioskop Akhir Pekan November 2024: Ada Horor, Aksi, dan Drama!
-
Heboh Kabar Prabowo Dihina Media Asing, Gegara Ngemis Bertemu Donald Trump?
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
Terkini
-
PPATK Ungkap Transaksi Judi Online Anak Muda di Bawah Rp100 Ribu
-
Kasus Korupsi BUMN Marak, PT KAI Kelola Sistem Manajemen Anti Penyuapan
-
Persentase Kemiskinan Tertinggi di Jawa, DPRD Desak Pemda DIY Maksimalkan Pemanfaatan Danais
-
Jelang Laga Penting di Kandang, Sejumlah Penggawa PSIM Yogyakarta Tengah Didera Sakit
-
Dinsos PPPA Kulon Progo Bentuk Desa Ramah Perempuan dan Anak