Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 29 November 2022 | 11:54 WIB
Dewi Lestari alias Dee Lestari menemui wartawan dan memberikan informasi mengenai meninggalnya sang suami, Reza Gunawan, di Rumah Duka Grand Heaven Pluit, Jakarta Utara, Rabu (7/9/2022). [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]

SuaraJogja.id - Tak perlu berpura-pura kuat di depan anak, menjadi pilihan bijak Dee Lestari usai melangkahkan kaki dari prosesi pemakaman sang suami, Reza Gunawan, Septermber lalu. Bukan karena merasa kehilangan spiritnya, kesedihan penulis 46 tahun ini justru lantaran disadarkan oleh fakta bahwa belahan jiwanya telah pergi.

“Justru aku nangis kejer itu ketika pulang dari Dukcapil dan harus ngurus Kartu Keluarga, yang mana di situ statusku berubah. Aku duduk di lantai kamar dengan bertebaran dokumen-dokumen yang harus kusiapkan,” ungkap Dee Lestari, dikutip dari kanal YouTube Daniel Mananta Network, Selasa (29/11/2022).

Meskipun sebenarnya dokumen-dokumen kependudukan tersebut tak memiliki kekuatan yang sentimental, akan tetapi justru lembaran tersebut yang dinilainya seolah menampar dirinya untuk menyadari bahwa Reza Gunawan memang pergi dan tidak kembali.

“Mentalku masih merasa dia ada, aku masih berada dalam memori kehadirannya, tapi realitas memaksa aku untuk melihat situasi ini dengan begitu kering dan datarnya, bahwa his gone, dia nggak ada di Kartu Keluarga lu lagi, dan itu fakta,” lanjutnya.

Baca Juga: Berkomunikasi Lewat Batin, Dee Lestari Batal Titipkan Abu Jenazah Reza Gunawan di Vihara

Alih-alih menutupi kesedihannya, wanita kelahiran Bandung itu justru mengunjungi kamar anaknya dan berpelukan dengan anak bungsunya ketika menangis hebat usai disadarkan oleh kenyataan tersebut. Ia mengatakan bahwa dirinya tak kuat lagi menahan kesedihan tersebut. 

“Mama nggak kuat lihat surat-surat itu, itu salah satu momen yang paling sedih ketika realitas kayak memaksa aku kemudian menerima kenyataan dengan apa yang terjadi,” tuturnya menceritakan momen kesedihan terhebatnya.

Menurutnya, dirinya sebagai seorang ibu tak perlu berpura-pura kuat di depan anak-anaknya. Sebab, orang yang paling mengerti dirinya pada saat kehilangan tersebut adalah anak-anaknya.

“Ketika aku melakukan itu (pura-pura kuat), aku akan keropos di dalam. Dan bagiku tidak apa-apa kita rapuh di depan mereka, karena bagiku, menjadi rapuh itu sebenarnya bagian dari penyembuhan itu sendiri. Ketimbang aku berusaha kuat tapi sebetulnya tidak, itu akan menjadi penyakit yang lebih dalam lagi,” ungkapnya.

Kontributor suarajogja: Dinna Lailiyah

Baca Juga: Ibadah Tutup Peti Jenazah Reza Gunawan, Derai Air Mata Dee Lestari tak Terbendung

Load More