Suami LSL Tularkan HIV/AIDS Kepada Istri, Bayi Ikut Tertular
Dinas Kesehatan Sleman, mengaku kecolongan soal penularan HIV/AIDS yang terjadi dari perempuan hamil kepada bayinya. Beberapa kasus, bahkan disebabkan karena suami yang tanpa diketahui ternyata merupakan pelaku LSL.
Seruni menyebut, pada banyak kasus, perempuan baru tahu mereka ternyata memiliki HIV/AIDS saat sudah hamil, bahkan ketika menjelang melahirkan.
"Ada kejadian. Seorang perempuan, sudah hamil 9 bulan, lalu tes, dia baru tahu kalau dia ternyata punya HIV/AIDS. Setelah diulik, ternyata ia tertular dari suaminya, suaminya ternyata LSL," ungkap Seruni lagi.
Berkaca pada kondisi itu, Dinas Kesehatan mulai mendorong kebijakan untuk pasangan calon pengantin bisa tes HIV sebelum menikah. Dinkes Sleman meminta, mulai pada 2023, pemangku wilayah wajib menawarkan kepada calon pengantin untuk ikut tes HIV.
"Ditawarkan saja dulu untuk ikut tes, masalah akan ikut tes atau menolak, itu hak calon mempelai," tegasnya.
Tujuannya bukan untuk menghalangi keduanya menikah. Melainkan bila ada salah satu dari mereka terbukti positif HIV atau AIDS, mereka bisa diskusi bersama.
"Supaya tahu seberapa kokohnya cinta antara keduanya. Kalau memang pernikahan itu akan dilanjutkan, berarti tinggal kami yang membantu mereka menyiapkan kehamilan si mempelai perempuan. Jadi kasus penularan HIV/AIDS dari ibu kepada bayi, bisa dikontrol dan ditekan," tuturnya.
"Ini yang menjadi perhatian besar, kami tidak ingin perempuan hamil tertular HIV/AIDS atau dari ibu menular kepada bayi. Dan kasus itu masih ada, kami ingin kejar ini," ucapnya.
Baca Juga: Sejumlah Tanah Wakaf di Sleman Terdampak Proyek Tol Jogja, Proses Tukar Guling Telah Disepakati
Seruni menambahkan, tes HIV/AIDS bersifat gratis atau tak dipungut biaya. Selanjutnya, bila calon pengantin menolak tes tersebut, tak jadi masalah. Mereka hanya akan menandatangani surat pernyataan penolakan.
"Tapi kalau sudah tesnya gratis, menolak, justru jadi tanda tanya. Ada apa [kok menolak tes]?," ujarnya.
Tes HIV/AIDS bagi calon pengantin sudah menjadi kebijakan nasional. Beberapa wilayah, juga sudah menawarkan calon mempelai mereka untuk mengikuti tes HIV. Hanya memang belum semua daerah menerapkannya.
"Kebijakan ini juga mencegah supaya besok, kalau ketahuan ada kasus HIV/AIDS, pasangan ini tidak saling tuduh," tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman dr.Cahya Purnama meminta masyarakat waspada dengan pergaulan anak-anak mereka. Tidak tertutup kemungkinan mereka mendapat teman yang salah, kemudian terjebak dalam perilaku LSL.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Rp4 Miliar untuk Jembatan Pucunggrowong: Kapan Warga Imogiri Bisa Bernapas Lega?
-
2000 Rumah Tak Layak Huni di Bantul Jadi Sorotan: Solusi Rp4 Miliar Disiapkan
-
Malioboro Bebas Macet? Pemkot Yogyakarta Siapkan Shuttle Bus dari Terminal Giwangan untuk Turis
-
Tunjangan DPRD DIY Bikin Melongo, Tunjangan Perumahan Lebih Mahal dari Motor Baru?
-
KPKKI Gugat UU Kesehatan ke MK: Komersialisasi Layanan Kesehatan Mengancam Hak Warga?