SuaraJogja.id - Sebanyak lebih dari 16.000 penonton hadir dalam perhelatan Jogja-NETPAC Asian Film Festival ke-17 (JAFF17) dalam delapan hari pelaksanaannya sejak tanggal 26 November hingga 3 Desember 2022 di Empire XXI dan LPP Yogyakarta. Jumlah tersebut jauh melebihi jumlah penonton di sepanjang sejarah pelaksanaan JAFF.
Festival Director Ifa Isfansyah menuturkan bahwa hal ini merupakan sebuah capaian yang menggembirakan. Dapat dimaknai juga sebagai sebuah pertanda menggeliatnya industri perfilman Asia Pasifik, khususnya perfilman Indonesia, pasca pandemi Covid-19.
"Ini benar-benar seperti perayaan ulang tahun ke-17 yang tak akan terlupakan. Antusiasme JAFF tahun ini dirasakan oleh semuanya. Selama 17 tahun terlibat menyelenggarakan JAFF, tahun ini paling meriah. Semua berfestival dengan gembira. Ini energi yang besar untuk perfilman kita," kata Ifa kepada awak media, Sabtu (3/12/2022).
JAFF17 yang mengambil tema 'Blossom' kali ini memutar 146 film dari 19 negara. Selain pemutaran film-film terbaik asia, berbagai program spesial turut diselenggarakan JAFF.
Baca Juga: 6 Film Jepang Bertema Kucing: Menggemaskan!
Tercatat lebih dari 470 peserta menghadiri sepuluh Special Program JAFF17. Baik dari public lecture, book talk, masterclass maupun workshop.
Sementara itu, program Forum Komunitas yang sempat terhenti karena pandemi berhasil dihadirkan kembali tahun ini. Forum Komunitas JAFF sendiri merupakan ruang yang memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan komunitas film di Indonesia sebagai soko guru perfilman Indonesia.
Program ini didukung oleh 56 komunitas film dari berbagai kota di Indonesia dan dihadiri lebih dari 470 peserta. Dengan rangkaian kegiatan yang terdiri dari ‘Presentasi Komunitas’ yang memberi kesempatan bagi komunitas untuk bersosialisasi dan berbagi gagasan dan ‘Layar Komunitas’ yang memutar 17 film karya sutradara perempuan.
Selain berbagai capaian itu, JAFF17 juga menghadirkan program menarik yakni penyelenggaraan bioskop bisik yang dihadiri oleh penonton tunanetra untuk nonton bareng film 'Ngeri-Ngeri Sedap' karya Bene Dion Rajaguguk.
"Tentunya kami berharap bioskop bisik bisa terus hadir pada setiap perhelatan JAFF. Di tahun-tahun mendatang, kami juga berharap adanya program-program yang dapat mengakomodir para penonton pecinta film yang memiliki keterbatasan dan kebutuhan khusus," ujar Executive Director Ajish Dibyo.
Baca Juga: 10 Potret Luna Maya di Red Sea Film Festival, Bertemu Langsung Shah Rukh Khan
Di antara kegiatan pemutaran film dan diskusi, JAFF tahun ini turut menghadirkan pameran seni instalasi karya seniman visual asal Yogyakarta, Octo Cornelius. Karya ini merupakan interpretasi visual tema JAFF17 ‘Blossom’.
Berita Terkait
-
Peringkat 1 Netflix, Sinopsis Film The Life List Sarat Makna Kehidupan
-
Ipar Adalah Maut Sukses Besar, Film Norma: Antara Mertua dan Menantu Kok Terseok-seok di Box Office?
-
Kebetulan Tak Terduga, Ternyata Ada Pabrik Gula di Film Jumbo
-
Ada Peran Keanu Angelo di Balik Keputusan Anya Geraldine Bintangi Film Mendadak Dangdut
-
4 Rekomendasi Film dan Serial Ryan Adriandhy Selain Jumbo
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
IHSG Naik 5,07 Persen Pasca Penundaan Tarif Trump, Rupiah Turut Menguat!
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital