SuaraJogja.id - Rangkaian pernikahan pasangan Erina Gudono dan Kaesang Pangarep pada H-1, salah satunya diisi dengan langkahan dan Erina meminta izin kepada ibunda untuk memasuki jenjang kehidupan baru.
Kepada sang ibunda, mempelai perempuan menghaturkan sembah bakti serta terima kasih kepada sang ibu, atas kasih sayang kepada Erina dan kakak adiknya selama ini.
"Tiada kata yang dapat melukiskan rasa terima kasih kepada ibu. Yang selama ini merawat mengasuh dan mendidik Erina sejak dalam kandungan sampai dewasa dengan kesabaran, keikhlasan dan kasih sayang yang tidak terkira," ujarnya, di kediamannya, Padukuhan Purwosari, Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Jumat (9/12/2022).
"Cinta dan kasih ibu yang sejak kecil Erina terima, merupakan anugerah terbaik Allah yang akan selalu Erina syukuri dalam hati dan jiwa yang tidak dapat dibalas dengan apapun," lanjut dia.
Baca Juga: Bukan Kaum Mendang-mending! Ternyata Ini Pekerjaan Erina Gudono si Pencuri Hati Anak Presiden
"Hanyalah doa tulus semoga Allah Subhannahu wa ta'ala yang menjadikannya sebagai amal jariyah yang tak terputus pahalanya, [diberikan] kesehatan, kesejahteraan dan usia yang penuh berkah anugerah," sambung Erina, di momen haru tersebut.
Saat menyampaikan kalimat berikutnya, suara Erina sesekali tercekat. Anak nomor dua dari empat bersaudara itu tak mampu menahan tangisnya.
Bahkan di tengah kalimat, suaranya sempat terisak tertahan. Finalis Putri Indonesia 2022 itu berusaha agar bisa melanjutkan kalimatnya dengan baik. Walau dengan suara yang sengau.
"Pada kesempatan yang sangat bersejarah ini, Erina mohon restu pada mamah untuk memulai kehidupan baru yang mandiri. Untuk menjalani kehidupan berumahtangga bersama mas Kaesang," imbuh Erina, kemudian kembali meneteskan air matanya.
"Mohon maaf atas segala kesalahan dan semua yang tidak berkenan di hati mama. Semoga senantiasa dalam lindungan Allah Subhannahu wa ta'ala, diberikan kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan lahir batin. Serta dijauhkan dari segala rintangan dan cobaan. Aamiin aamin ya rabbal alamin," tandasnya.
Baca Juga: Pesan Menyentuh dari Presiden Jokowi pada Kaesang dan Erina Pasca Prosesi Sungkeman dan Siraman
Menanggapi permohonan izin salah satu anak gadisnya itu, Sofiatun Gudono, sang ibunda mengaku bersyukur kepada Allah Subhannahu wataala, telah diberi kesempatan untuk menunaikan kewajiban sebagai orang tua. Mengantarkan Erina menuju rumah tangga bahagia.
Berita Terkait
-
Pulang ke Rumah Jokowi, Selvi Ananda Disentil usai Tampak Cuek ke Kerumunan Warga
-
Cerita Anak Kos Salah Kiblat Selama Satu Semester, Bagaimana Hukumnya?
-
Ruben Onsu Sibuk Jadi Imam Salat Desy Ratnasari, Muka Lelah Sarwendah Saat bareng Anak Tuai Prihatin
-
Dilakukan Ruben Onsu, Apakah Orang yang Baru Masuk Islam Boleh Jadi Imam? Begini Kata Ustaz
-
Apakah Salat Tahajud Harus Tidur Dulu? Ini Penjelasan Ulama
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu