SuaraJogja.id - Pemerintah mentargetkan mampu mendatangkan 277,8 juta wisatawan ke tiga kawasan pariwisata Borobudur pada 2023 mendatang. Salah satu upayanya melalui pembangunan fisik megaproyek Borobudur Highland.
Proyek ini membentang di Kabupaten Kulon Progo (DIY), Purworejo dan Magelang (Jawa Tengah). Pembangunan Borobudur Highland rencananya dilakukan pada 2023 mendatang.
"Nantinya di Borobudur Highland bakal ada tree top cycling hingga jogging track," papar Plh Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB), Agustin Peranginangin dalam Refleksi 2022 di Yogyakarta, Sabtu (24/12/2022).
Agustin menyebutkan, Borobudur Highland terletak di lokasi yang strategis. Sebab hanya berjarak 12 kilometer dari Candi Borobudur dan 35 kilometer dari Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo.
Borobudur Highland akan menyediakan beragam fasilitas bagi wisatawan. Sarana tree top cycling serta jogging track khusus dibangun agar wisatawan dapat bersepeda serta berlari sembari menikmati panorama dari atas bukit Menoreh.
"Harapannya bisa menambah khazanah atraksi di kawasan Borobudur, khususnya di lingkungan Menoreh, sehingga nanti akan ada amenitasnya," paparnya.
Melalui megaproyek tersebut, Agustin jumlah pergerakan wisatawan ke tiga kawasan pariwisata Borobudur mencapai 277,8 juta orang selama 2023 bisa tercapai. Pergerakan tersebut terdiri dari 237,4 juta orang di wilayah Jawa Tengah dan sebanyak 40,4 juta orang di DIY.
Tiga kawasan pariwisata tersebut meliputi Yogyakarta-Borobudur, Semarang-Karimunjawa, dan Solo-Sangiran yang merupakan destinasi pariwisata nasional (DPN). Dengan meningkatkan target pergerakan wisata, tingkat belanja serta lama tinggal wisatawan di kawasan pariwisata yang dikelola BOB tersebut diharapkan dapat meningkat.
"Kami akan gerak cepat dan menggalang semua potensi agar target pergerakan wisata 277.800.000 orang tercapai," tandasnya.
Baca Juga: Daftar Wisata Alam di Kulon Progo, Pas Banget Buat yang Mau Healing
Sementara Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BOB, Bisma Jatmika, mengungkapkan pihaknya melakukan upaya riil menjaga ekosistem pariwisata. Diantaranya peningkatan keterlibatan masyarakat melalui pengelolaan homestay yang akan dibuat berstandar hotel berbintang.
Sampai saat ini sudah ada 700-an pemilik homestay di sekitar Borobudur yang didukung pemasaran terintegrasi melalui BUMDes. Program ini dilakukan untuk menjaga ekosistem bersama pemasarannya.
"Kami juga bergerak memfasilitasi nomor induk berusaha, karena teman-teman ini punya aset maka bisa bankable untuk pengembangan modal,” jelasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Ratusan Umat Buddha Ikuti Ritual Pabajja Samanera: Meditasi Jalan Kaki Candi Mendut-Borobudur
-
Pesona Punthuk Setumbu, Menikmati Borobudur dari Ketinggian
-
Sebut Roy Suryo Korban Kriminalisasi, LBH Jakarta Ajukan Diri Jadi Amicus Curiae Di Kasus Meme Stupa Candi Borobudur
-
Teroris Serang Candi Borobudur, Polda Jateng Turun Tangan Amankan Sandera
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki