SuaraJogja.id - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X melantik menantunya, Achmad Ubaidillah sebagai pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemda DIY di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Selasa (03/01/2023). Ubai ditetapkan sebagai Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda DIY.
Sebelumnya suami puteri bungsu Sri Sultan HB X, GKR Bendoro tersebut menjabat sebagai Kepala Bagian Bina Pemerintahan Kalurahan/Kelurahan dan Kapanewon/Kemantren Biro Tata Pemerintahan Setda DIY. Ubai yang bergelar Kanjeng Pangeran Harya (KPH) Yudanegara itu mendapat promosi setelah beberapa tahun terakhir bekerja di Biro Tapem tersebut.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY, Amin Purwani menyatakan, Ubai dinilai menjadi pejabat yang memenuhi semua persyaratan selama proses pencalonan dan seleksi. Bahkan dari sisi pangkat dan golongan, dia layak untuk menduduki jabatan pimpinan tinggi pratama.
“Pangkat dan golongan sudah memenuhi, masa jabatan di eselon III juga sudah terpenuhi," ujarnya.
Meski merupakan menantu Sultan, Ubai disebut sudah mengikuti proses seleksi terbuka. Dia juga dinyatakan lulus dalam seleksi itu.
"Rekomendasi KASN juga sudah keluar dan [ubai] dinyatakan memenuhi syarat," jelasnya..
Sementara Sultan pun mengungkapkan pesannya pada menantunya tersebut. Menurut Sultan, seorang pemimpin harus bijak menyikapi dinamika dan memahami falsafah Nagara Mawa Tata, Desa Mawa Cara. Hal itu seiring upaya reaktualisasi kearifan lokal, menuju entitas masyarakat budaya-berdaya.
"Selain itu, menjadi tugasnya pula untuk mereformasi Kalurahan, agar lebih berperan dalam meningkatkan kualitas hidup-kehidupan-penghidupan warga, dan pembangunan yang inklusif berbasis pemberdayaan masyarakat," paparnya.
Selain Ubai, dalam kesempatan kali ini Sultan juga melantik Hery Sulistio Hermawan sebagai Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY. Hery diharapkan menjadi sosok yang inovatif dan komunikatif dalam mendukung ketugasan kepala dinas.
Baca Juga: Bantu Korban Gempa Cianjur, DIY Donasi Rp 1,54 Miliar
“Besar pula harapan, Wakil Kepala Dinas hendaknya turut menyelaraskan konsep ketahanan pangan dengan semangat keistimewaan melalui reaktualisasi budaya. Salah satunya adalah social engineering dan perluasan dimensi Lumbung Mataraman," paparnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Pakar Ungkap Makna di Balik Gestur Tangan dan Bibir Sri Sultan HB X saat Bertemu Jokowi
-
Menguak Beda Makna Batik Jokowi dan Sri Sultan HB X, Diduga Corak Naga Tuai Perbincangan
-
Jokowi Bertemu Sri Sultan Hamengkubuwono X, Makna Batik Jadi Sorotan: Motif Ular...
-
Makna Batik Jokowi yang Dipakai Saat Bertemu Sri Sultan HB X, Diduga Bercorak Antaboga
-
Tanpa Keluarga, Jokowi Temui Sri Sultan HB X di Keraton Yogya, Ada Apa?
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta