SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, mencatat kejadian kebencanaan di daeran ini sepanjang tahun 2022 naik sebanyak 175 kejadian dibanding tahun 2021.
Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bantul Aka Luk Luk Firmansyah menjelaskan, total kejadian kebencanaan di Bantul tahun 2022 sebanyak 548 kejadian.
"Jumlah itu meningkat apabila dibandingkan dengan tahun 2021 yakni sebanyak 373 kejadian," kata dia dilansir dari ANTARA, Minggu (8/1/2023).
Dia menyebutkan, salah satu kejadian kebencanaan yang naik adalah kejadian gerakan tanah dampak bencana hidrometeorologi, sebanyak 176 kejadian, naik 73 kejadian dibanding sepanjang 2021 yang sebanyak 103 kejadian gerakan tanah.
Baca Juga: Tekan Gangguan Kamtibmas, Polres Bantul Intensifkan Patroli
"Kalau yang dampak hidrometeorologi karena faktor iklim dan cuaca juga mempengaruhi," paparnya.
Kemudian kejadian kebakaran di Bantul sepanjang 2022 tercatat sebanyak 134 kejadian, mengalami kenaikan dibanding dengan tahun 2021 yang sebanyak 122 kejadian kebakaran.
"Kalau yang kejadian kebakaran, karena korsleting listrik dan kelalaian menjadi faktor penyebabnya," ujar dia.
Meski demikian, BPBD Bantul mencatat terjadi penurunan kejadian angin kencang, yaitu pada 2022 sebanyak 12 kejadian dengan 311 dampak, sementara pada 2021 sebanyak 18 kejadian dengan 403 dampak.
Akan tetapi, pada 2022 terdapat satu kejadian angin puting beliung di wilayah Kecamatan Imogiri yang berdampak pada 142 titik.
Baca Juga: Tanggul Irigasi Jebol, 26 Rumah di Jaraksari Wonosobo Kebanjiran
Selanjutnya untuk kejadian banjir pada 2022, BPBD Bantul mencatat ada lima kejadian dengan 20 dampak, mengalami penurunan dari sisi dampak dibanding dengan 2021 yang sebanyak lima kejadian dengan 54 dampak.
Menurut dia, akibat kejadian di Bantul selama 2022, total estimasi kerusakan ditaksir sebesar Rp23,76 miliar, meningkat apabila dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar Rp15,24 miliar.
Estimasi kerusakan tertinggi akibat kejadian kebakaran sebesar Rp21,5 miliar, disusul gerakan tanah dengan estimasi sebesar Rp1,1 miliar, akibat angin kencang sebesar Rp673,2 juta, dan akibat angin puting beliung sebesar Rp49 juta.
Berita Terkait
-
Bencana Hidrometeorologi Mengintai Yogyakarta, Status Siaga Diperpanjang!
-
Indonesia di Ambang Bencana Megathrust? Ini Daftar 13 Wilayah Paling Terancam
-
Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Papua Nugini, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
-
Jakarta dan Jawa Barat Masih Berpotensi Hujan Sampai 1 April, BNPB Lakukan Rekayasa Cuaca
-
Tragedi Tornado AS: 33 Tewas, Ratusan Luka, Bencana Meluas!
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi Lagi Rp34.000 Jadi Rp1.846.000/Gram
-
IHSG Naik 5,07 Persen Pasca Penundaan Tarif Trump, Rupiah Turut Menguat!
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital