SuaraJogja.id - Sejumlah daerah di Indonesia sudah menetapkan penyesuaian terbaru untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram. Sedangkan di DIY sendiri kajian masih dilakukan untuk menentukan penyesuaian terbaru tersebut.
Ketua Dewan Pertimbangan Hiswana Migas DIY, Siswanto mengatakan mau tidak mau wilayah DIY dan sekitarnya harus menyesuaikan daerah lain terkait harga gas LPG 3 kilogram tersebut. Mengingat selain DIY, Jawa Tengah pun juga masih belum menetapkan penyesuaian harga.
"Ya mau enggak mau harus ikut menyesuaikan dengan daerah yang sudah menaikkan itu. Daripada nanti barang-barangnya lari ke daerah-daerah yang harganya sudah naik," ujar Siswanto, Sabtu (21/1/2023).
Dinilai Siswanto, bahwa penyesuaian HET ini sebenarnya untuk melegalkan harga yang sudah ada di pasaran. Pasalnya saat ini harga di pasaran untuk gas LPG 3 kilogram sudah mencapai Rp18-19 ribu dan itu di atas HET yang sudah ditentukan.
Baca Juga: Terkait Kebijakan MyPertamina, Hiswana Migas DIY Soroti Kesiapan Operator di Lapangan
"Cuma permasalahannya kalau misal nanti harga itu segitu, memang dimungkinkan nanti di tingkat masyarakat naik," ucapnya.
Oleh sebab itu dibutuhkan peran Pemerintah Daerah dalam hal pengawasan. Termasuk dari aturan di kabupaten dan kota tentang pengawasan terhadap adanya perubahan harga itu.
Pihaknya sendiri mengusulkan untuk DIY penyesuaian mau tidak mau harus sama dengan daerah-daerah lain. Guna mengantisipasi barang-barang itu tidak kemudian lari ke daerah lain.
"Misalnya sekarang harga itu naik, itu sebenarnya masyarakat, ya oke lah sekarang naik enggak naik gak masalah yang penting barang itu ada. Jangan sampai langka hanya itu kuncinya," terangnya.
"Jadi masyarakat dengan adanya hal semacam itu ya udah, kalau memang itu naik ya udah naik tetapi dengan catatan barangnya itu harus ada. Jangan sampai nanti udah naik barangnya enggak ada, nah itu kan mempersulit masyarakat," imbuhnya.
Baca Juga: Beli Pertalite dan Solar Harus Pakai MyPertamina, Hiswana Migas DIY Beri Respon Ini
Siswanto mengatakan pihaknya sudah terus berkoordinasi dengan Disperindag DIY untuk membahas penyesuaian harga ini. Sekarang pihaknya hanya tinggal menunggu keputusan tindaklanjut dari diskusi itu.
"Kalau pembicaraan sudah dan dengan Disperindag DIY sudah rapat. Demikian pula Jateng sudah. Kita tinggal mau dipanggil Pemda untuk finalnya kapan," tandasnya.
Sementara itu, Disperindag DIY mengaku tidak ingin terlalu tergesa-gesa dalam penyesuaian HET tersebut. Guna mengantisipasi gejolak di tengah masyarakat ketika harga itu ditetapkan.
"Jangan sampai nanti kita keluarkan ini malah harga di lapangan naik lagi. Ini yang kita khawatirkan seperti itu, padahal maksudnya hanya ingin memayungi yang sudah terjadi di lapangan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Syam Arjayanti.
Berita Terkait
-
Dukung Proses Pemurnian, Linde Mulai Pasok Gas Industri ke Freeport Indonesia
-
Kelola Tantangan dan Dinamika Lingkungan Bisnis, PGN Jaga Kinerja Positif Triwulan III 2024
-
PGN Siap Gotong Royong Bangun Jargas Nasional bagi Masyarakat untuk Kurangi Subsidi Energi
-
Paper Trail PT TMDC, Perusahaan Pemenang Tender Proyek Gas Air Mata Polri yang Diduga Bermasalah
-
Dugaan Kongkalikong Tender Proyek Gas Air Mata Polri
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar