SuaraJogja.id - Pakar Politik UGM Wawan Masudi menilai bahwa Kaesang Pangarep paling ideal masuk ke dunia politik pada Pemilu 2024 mendatang. Hal itu guna lebih memanfaatkan momentum yang masih ada.
Diketahui bahwa putra bungsu Presiden Jokowi tersebut baru saja menyatakan ketertarikannya terjun ke politik kepada sang ayah dan kakaknya Gibran Rakabuming Raka. Pernyataan suami Erina Sofia Gudono itu bahkan sempat membuat Jokowi dan Gibran terkejut.
Menurut Wawan, saat ini Kaesang tengah memanfaatkan momentum. Terlebih ketika mengaku punya keinginan mengikuti jejak sang ayah dan kakaknya yang sudah lebih dulu berkecimpung ke politik.
"Saya enggak tau sih (kapan pastinya Kaesang terjun ke politik) tapi politik kan soal momentum ya. Saya kira ini Kaesang sedang memanfaatkan momentum saja," kata Wawan saat dihubungi awak media, Rabu (25/1/2023).
Baca Juga: Kontroversi Sandiaga di Tahun Politik dan Sepak Terjangnya di Panggung Politik Nasional
"Momentumnya sekarang ya dia pasti akan coba masuk ke politik sekarang ini tidak mungkin setelah pemilu 2024. Cuma kemana untuk apa yang itu saya enggak tahu," imbuhnya.
Terlepas dari itu, Wawan menyoroti peran masyarakat saat ini. Apalagi dengan potensi dominasi politik keluarga-keluarga elit di Indonesia yang kian kokoh dan berkembang.
"Ya faktanya kan memang semakin banyak keluarga inti presiden yang masuk atau akan masuk ke politik ya. Nah tentu ini persoalannya adalah penerimaan dari masyarakat atas fenomena ini kayak apa. Menurut pendapat saya masyarakat perlu mulai lebih kritis untuk melihat perkembangan-perkembangan seperti ini," ujarnya.
Masyarakat perlu menjadi penyeimbang dalam sistem demokrasi di Indonesia. Sehingga demokrasi di Indonesia tidak semakin rapuh dan tidak sehat.
Mengingat saat ini saja bukan hanya ada satu dua keluarga yang mulai terlibat semua di dunia politik. Melainkan hampir semua keluarga elit politik terlihat jelas mendominasi dalam kancah politik di Indonesia.
"Kalau dominasi politik keluarga-keluarga elit ini semakin kokoh ya itu justru membuat demokrasi kita semakin rapuh dan semakin tidak sehat. Nah ini masyarakat perlu menjadi penyeimbang, watchdog lah untuk perkembangan yang sekarang terjadi," tegasnya.
Berita Terkait
-
Pulang ke Rumah Jokowi, Selvi Ananda Disentil usai Tampak Cuek ke Kerumunan Warga
-
Lebaran ke Megawati hingga Jokowi, Didit Disebut Jadi Kekuatan 'Soft Politics' Presiden Prabowo
-
PSI Siap-siap Gelar Kongres di Solo, Mimpi Jokowi Bentuk Partai Super Tbk Segera Terwujud?
-
Kode dari Kaesang: Lebaran 2025, Anak-Anak Presiden Bakal Kumpul Lagi?
-
Kaesang Ubah PSI Jadi Partai Super Terbuka: Jokowi Bakal Gabung?
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
Terkini
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin