SuaraJogja.id - Kaesang Pangarep kembali menarik perhatian publik. Kali ini putra bungsu Presiden Jokowi itu disebut mulai tertarik mengikuti jejak sang ayah dan kakak Gibran Rakabuming Raka untuk terjun ke dunia politik.
Meskipun belum ada informasi lebih spesifik terkait dengan langkah politiknya ke depan, Kaesang digadang-gadang bakal menjadi suksesor Gibran di Solo. Menyusul, Gibran yang kian santer dikabarkan akan maju sebagai calon Gubernur pada Pemilu 2024 mendatang.
Pakar Politik UGM Wawan Masudi menilai bahwa memang belum dapat dipastikan perjalanan politik yang akan dilalui Kaesang. Namun hal itu secara khusus dalam konteks demokrasi lokal di Indonesia bakal semakin menyempitkan kontestasinya.
"Kalau itu (Kaesang suksesor Gibran di Solo) saya tidak tahu ya seperti apa. Tapikan ini memang kalau dalam konteks politik lokal di Indonesia banyak perkembangan demokrasi lokal yang memang semakin mengalami penyempitan kontestasi," kata Wawan saat dihubungi, Rabu (25/1/2023).
Baca Juga: Kaesang Ingin Terjun ke Dunia Politik, Rocky Gerung: Jangan Nebeng Kekuasaan Ayahmu!
"Jadi kontestasi politik di tingkat lokal di banyak daerah di Indonesia itu semakin sempit dan semakin dikuasi oleh keluarga-keluarga tertentu, yang ini membuat sering kali perkembangan demokrasi yang sehat tidak terjadi," tambahnya.
Wawan menyebut sudah ada beberapa kabupaten yang pemimpinnya dalam hal ini bupati selama era reformasi itu hanya dikuasai oleh satu atau dua keluarga saja. Misalnya saja Klaten, Bantul, Nganjuk, hingga Sleman.
"Solo jangan-jangan nanti juga seperti itu. Jadi ini memang dampak negatifnya adalah terjadinya penyempitan kompetisi karena kemudian yang masuk dan mendominasi hanya tokoh-tokoh dari keluarga-keluarga tertentu," paparnya.
Dalam konteks seperti itu, kata Wawan, partai politik juga perlu diingatkan lebih jauh. Untuk kemudian didorong agar punya keberanian membuka ruang seleksi kepemimpinan politik yang lebih terbuka dan transparan.
Pasalnya selama ini proses kandidasi dari partai politik itu hanya menjadi rahasia dapur partai saja. Sehingga publik tak tahu menahu soal kandidat itu sebelum akhirnya resmi diusung.
Baca Juga: Profil Solo Safari, Kebun Binatang Baru di Tepian Sungai Bengawan Solo
"Ini kan problemnya partai politik menjadi penentu untuk proses kandidasi tetapi mekanisme kandidasi ini menjadi secret garden ya menjadi kebun rahasianya partai politik yang orang tidak tahu, publik tidak tahu, tahu-tahu ada calon. Nah mekanisme-mekanisme ini yang saya kira nanti perlu diperbaiki ke depan dalam konteks prosedural untuk kandidasi," cetusnya.
Berita Terkait
-
Papan Bawah Memanas! Link Live Streaming Barito Putera vs Persis Solo
-
Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Gibran Diganti, Begini Respons Golkar
-
Jin BTS Siap Temui ARMY Lewat Tur Solo Perdana RUNSEOKJIN_EP.TOUR
-
3 Karakter Akan Bersinar di Anime Solo Leveling Season 3, Ada Favoritmu?
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan