SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyatakan bakal memprioritaskan penanganan sejumlah persoalan di tahun 2023. Di antaranya adalah penanganan inflasi, pengangguran serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).
Pejabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengatakan tiga hal prioritas di tahun 2023 tersebut sesuai dengan catatan dalam evaluasi kinerja pejabat kepala daerah oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Ke depan pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap tiga hal tersebut.
"Itu menjadi bagian evaluasi kita. Itu menjadi prioritas di 2023 untuk bisa ditekan terus," kata Sumadi, Selasa (31/1/2023).
Disampaikan Sumadi, dalam kesempatan itu Kemendagri turut memaparkan hasil evaluasi pada beberapa indikator. Mulai dari realisasi APBD, inflasi, tingkat kemiskinan, stunting, realisasi P3DN dan pengangguran.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Makanan Khas Yogyakarta, Setiap Berkunjung Harus Coba!
Ia memaparkan khusus untuk Kota Yogyakarta sendiri pada APBD tahun 2022 realisasi pendapatan sebesar 104,28 persen. Angka itu sudah berada di atas rata-rata pendapatan nasional yakni 97,03 persen.
Begitu pula dengan realisasi belanja yang berada di angka 89,12 persen di atas rata-rata belanja nasional 87,63 persen. Sedangkan untuk inflasi per Desember 2022 ada pada angka 6,49 persen di atas inflasi nasional 5,51 persen.
"Terutama inflasi. Inflasi kenapa tinggi karena yang menjadi tempat survei itu adalah di kota di tiga pasar yaitu Demangan, Beringharjo dan Kranggan. Jadi kelihatan tinggi," ujarnya.
Terkait tingkat kemiskinan sendiri, kata Sumadi ada sebanyak 3.010 jiwa atau 0,67 persen. Angka tersebut masih di bawah tingkat rata-rata nasional kabuoaten/kota sebesar 2,64 persen.
Lalu untuk persentase stunting ada pada 13,8 persen di bawah rata-rata nasional 21,6 persen. Sedangkan realisasi P3DN sebanyak 25,71 persen atau masih berada di bawah target nasional yaitu 40 persen.
Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Catat Penurunan Volume Sampah Pekan Ketiga Januari
Sementara perta pengangguran berada di angka 7,18 persen. Jumlah itu melebihi atau di atas rata-rata nasional sebesar 5,86 persen.
Berita Terkait
-
'Berbagi Bahagia 1.730 Paket Sembako' di Yogyakarta, Aksi Nyata BRI Peduli Masyarakat
-
Dompet Aman, Perut Kenyang: 7 Rekomendasi Bukber Hemat di Jogja
-
Hindari Kepadatan Mudik, Menhub ungkap Perpanjangan WFA Bagi ASN
-
Kebakaran Gerbong Kereta di Yogyakarta, Menhub Perintahkan Evaluasi Total KAI
-
Miliki Potensi Besar, Mendagri: Indonesia Emas 2045 Bakal Tercapai
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Rayakan 270 Tahun Berdirinya DIY, Ratusan Sekolah di Jogja Nabuh Gamelan Serempak
-
Luas Masa Tanam Kedua Turun Drastis, Dinas Pertanian Gunungkidul Sebut Karena Persoalan Air
-
Apresiasi Pemberian Bonus Hari Raya ke Ojol dan Kurir Online, Pakar UGM Soroti Soal Pengawasan Regulasi
-
Polisi Temukan Terduga Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Yogyakarta, Ini Motifnya
-
Terungkap! Satpam Salah Satu SMA di Sleman Terlibat Jaringan Penyuplai Senpi ke KKB