SuaraJogja.id - Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman sempat diramaikan dengan pesan berantai, berisikan dugaan percobaan penculikan anak. Kini gantian Kapanewon Seyegan yang jadi bahan pesan berantai, mengenai dugaan upaya mencelakai anak.
Berikut pesan yang tersebar sejak Selasa (31/1/2023) itu:
"Info dari Bhabinkamtibmas Margodadi bahwa kemarin hari Kamis tgl 26 Januari 2023 sekitar jam 09.00 wib (jam istirahat sekolah), ada anak An. Hafiz kelas 3 SD N Gendengan warga Grogol Margodadi Seyegan sedang duduk di bok (pintu masuk lapangan Gendengan) / selatan Angkringan Pak Sukri, tidak berapa lama datang orang tidak di kenal mengendarai mobil kemudian memberikan permen kepada anak tersebut, dan orang tidak di kenal tersebut bilang besuk mau datang lagi, sambil pergi.
Selanjutnya permen tersebut di makan oleh anak tersebut dan tidak berapa lama anak tersebut merasa pusing dan mual, kemudian anak tersebut masuk ke sekolah.
Ternyata ada 3 orang anak yang sudah di beri permen, akan tetapi yang 2 orang anak tersebut membuang permen tersebut.
Dengan kejadian tersebut agar para orang tua berhati-hati dan menasehati anak-anaknya.
Demikian ,"
Kanit Reskrim Polsek Godean Iptu Agus Suparno memberikan keterangannya, pada Rabu (1/2/2023).
Berdasarkan informasi yang digali di lapangan sejak Selasa siang dan Rabu pagi, Ia membenarkan ada mobil yang tidak dikenal, di hari seperti disebutkan dalam pesan.
Mobil itu lalu berhenti di sekolah dan pengendaranya memberi permen kepada seorang anak, yang sedang duduk.
"Permennya sudah dalam keadaan terbuka gitu loh, terus dimaem, terus anak itu pusing-pusing setelah beberapa waktu," kata dia.
Hanya saja ia belum bisa memastikan penyebab pusing yang dialami anak tersebut dikarenakan permen dari orang tak dikenal atau faktor lain.
Setelah memberi permen kepada satu anak, mobil putih yang tak diketahui pengendara dan nomor polisinya itu langsung beranjak, menuju ke arah selatan.
Tidak ada upaya pelaku pemberi permen menarik atau mengajak anak pergi dari sekolah, lanjut Agus.
Hari ini, siswa yang diberi permen sudah masuk sekolah seperti biasa.
"Tadi kami sudah ke sekolahnya, kalau dugaan penculikan dan sebagainya kami belum bisa memastikan. Karena memang masih kami selidiki," terang Agus.
Agus Suparno menambahkan, pihak kepolisian meminta kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan bersama-smaa mengantisipasi.
"Kami belum bisa memastikan penculikan atau apa. Meski demikian ini sudah dilaporkan ke tingkat lebih tinggi," ucapnya.
"Kejadian ini sudah kami waspadai, antisipasi kami memberi imbauan kepada sekolah baik oleh Bhabin, Binmas untuk lakukan upaya pencegahan. Seperti patroli penyelidikan di jam tertentu, jam pulang sekolah anak-anak," sebutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Sinyal Kuat Kejari: Sri Purnomo Tak Sendiri, Jaringan Korupsi Dana Hibah Sleman Dibongkar
-
Miris! 7.100 Warga Penerima Bansos di Jogja Terindikasi Terjerat Judol
-
Deadline Proyek di Gunungkidul Dikejar: DPRD Tak Ingin Hujan Jadi Alasan
-
Setelah Diperiksa Intensif, Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo Resmi Ditahan Terkait Kasus Korupsi
-
WNA Tiongkok 'Nakal' di Yogyakarta: Alih-Alih Pelatihan, Malah Kerja Ilegal?