SuaraJogja.id - ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 telah selesai diselenggarakan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberi pesan kepada semua delegasi yang hadir untuk lebih menggaungkan pentingnya peran ASEAN sebagai Epicentrum of Growth di mata dunia.
"Saya ingin kita semua saat kembali ke negara kita masing-masing berpikir bahwa dua atau tiga hari, harapannya mungkin lebih, ketika berada Yogyakarta, kita belajar bahwa kita (ASEAN) memang merupakan Epicentrum of Growth," kata Sandiaga dalam jumpa pers The 26th Meeting of ASEAN Tourism Ministers and Related Meetings di Hotel Marriot Yogyakarta, Minggu (5/2/2023).
Hal itu disampaikan Sandiaga bukan tanpa alasan. Ia menilai ada banyak negara di dunia yang masih penuh dengan kecemasan dalam menghadapi kondisi pascapandemi Covid-19.
Namun, ia menyebut ASEAN bisa bertahan relatif lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain di belahan dunia ini. Kondisi tersebut berkat kebersamaan dan sinergi yang terus dibangun dari waktu ke waktu.
"Lihatlah di seluruh dunia, ada begitu banyak ketidakpastian, kerentanan di berbagai tempat lain. Ada juga kompleksitas masalah dan juga ambiguitas dalam hal situasi pasca pandemi, tetapi ASEAN memberikan perlindungan bagi stabilitas, perdamaian, dan persahabatan," tuturnya.
Sandi mendorong kepada para delegasi yang hadir untuk bisa lebih menegaskan kembali peran ASEAN di mata dunia. Bahwa negara-negara ASEAN sudah bisa pulih lebih kuat dan bersama.
Terlebih jika kemudian berbicara atau dilihat dari aspek pariwisata. Tidak hanya memberikan sajian pariwisata berkualitas tetapi juga pariwisata berkelanjutan.
"Kita kaya akan alam dan budaya, tetapi kita juga harus lebih inklusif. Membawa lebih banyak usaha mikro kecil menengah, lebih banyak keterwakilan perempuan di sektor pariwisata, partisipasi generasi muda yang lebih banyak dan tentunya kita perlu menciptakan lapangan kerja yang berkualitas," ujarnya.
Tidak hanya menyoal tentang pariwisata saja. Diungkapkan Sandi, ATF 2023 juga dibarengi dengan pembahasan terkait dengan isu perubahan iklim.
"Kita harus menjadi agen perubahan dalam isu-isu iklim, dimana kita perlu mengurangi emisi karbon dan ASEAN siap untuk memimpin. Bagaimana pada tahun 2035 akan berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 50 persen dan target Net Zero Emission yang mulai efektif pada tahun 2045," tegasnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Utang Rp50 Miliar ke Sandiaga Uno untuk Pilgub DKI Jakarta?
Berita Terkait
-
Eks Tim Sukses Bongkar Perjanjian Anies dan Sandiaga Uno, Apa Saja Isinya?
-
Klarifikasi Tim Anies Baswedan Usai Dituding Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta
-
Anies Baswedan Utang Rp50 Miliar ke Sandiaga Uno untuk Pilgub DKI Jakarta?
-
Politikus Gerindra Minta Sandiaga Uno Ngaca, Imbas Dirinya Ungkit Perjanjian Politik Prabowo dan Anies
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Swara Prambanan Kembali Hadir, Mengajak Berbagi Harapan di Pergantian Tahun
-
Jejak Warisan Pemikiran Ustaz Jazir, Sang Pelopor Masjid Jogokariyan
-
Kuasa Hukum Sri Purnomo: Dakwaan Hibah Dikaitkan Pilkada Salah Ranah Sejak Awal
-
Warisan Semangat Ustaz Jazir Jogokariyan, Menghidupkan Masjid dan Kepedulian Sosial
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan