SuaraJogja.id - Informasi dan isu terkait dengan penculikan anak marak terdengar dalam beberapa waktu terakhir. Tak ayal hal tersebut meresahkan masyarakat terutama orang tua.
Merespon hal itu, Sosiolog UGM, Wahyu Kustiningsih, menyebut kondisi ini menjadi pengingat terkait dengan pentingnya untuk membangun interaksi dan relasi sosial dengan lingkungan sekitar. Hal itu perlu dilakukan orang tua di samping menambahkan pengawasan ekstra serta membekali pendidikan dasar kepada anak.
"Orang tua sebaiknya membangun relasi sosial dengan sekitarnya. Srawung (berinteraksi) ke sekitarnya ini supaya masyarakat sekitar juga tahu ini siapa, anaknya siapa," kata Wahyu dalam keterangannya, Senin (6/2/2023).
"Dengan begitu lingkungan bisa ikut mengontrol jika ada penyimpangan perilaku sosial termasuk penculikan," imbuhnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Foto Korban Penculikan Anak Diikat dan Dibiarkan Tergeletak di Tanah, Benarkah?
Ia tidak memungkiri relasi dan ikatan sosial di masyarakat kini sudah sedikit banyak mengalami perubahan. Pesatnya perkembanga teknologi turut mengubah cara berpikir dan bekerja masyarakat.
Kondisi itu, di sisi lain semakin mengatkan sifat individualisme pada orang-orang. Terlebih masyarakat yang berada di daerah urban atau perkotaan dengan keragaman dan mobilitas tinggi.
"Melihat kasus penculikan di Jakarta yang merupakan wilayah urban, banyak pendatang. Ini bisa terjadi karena masyarakatnya tidak aware, karena tidak saling mengenal. Kalau tinggal di desa atau wilayah yang masyarakatnya sangat komunal tentunya akan berbeda," terangnya.
Disampaikan Wahyu, informasi tentang penculikan anak yang beredar luas di media sosial (medsos) di satu sisi memang menyebabkan ketakutan masyarakat. Namun dilihat dari sisi lain bisa dipandang sebagai bahan refleksi bagi masyarakat.
Agar kemudian bisa lebih waspada serta meningkatkan kesadaran bersama. Jika memang menjaga keamanan lingkungan merupakan tanggungjawab bersama.
Baca Juga: Jaga Lingkungan, Ganjar Adaptasi Konsep Go Green di Perencanaan Pembangunan 2023
Menurutnya sekolah juga memiliki peran dalam pengawasan dan menjamin kemanan anak di lingkungan sekolah. Aturan penjemputan hingga fasilitas keamanan di lingkungan sekolah penting untuk terus dimaksimalkan.
Berita Terkait
-
Bicara Isu Lingkungan, Irjen Herry Heryawan: Konsep Green Policing Solusi Atas Tantangan Zaman
-
Perkuat Nilai Komoditas dan Pemasaran Berkualitas, GEF SGP Indonesia dan Supa Surya Niaga Teken MoU
-
Kalsel Selamatkan Ikan Lokal: 36.000 Benih Ditebar! Ini Dampaknya Bagi Anda
-
Awas, Tak Lolos Uji Emisi di Jakarta Kena Denda Rp 50 Juta
-
Hilang usai Diajak Beli Makan, Bocah di Pasar Rebo Ternyata Diculik Tetangga
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja