SuaraJogja.id - Pasokan MinyaKita sempat susah ditemui di beberapa daerah di Indonesia. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan siap untuk meningkatkan produksi untuk mencukupi kebutuhan MinyaKita di masyarakat.
Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Syailendra mengatakan sejauh ini sudah ada tiga perusahaan yang menyiapkan mesin produksi. Diharapkan perusahaan-perusahaan itu dapat segera memproduksi MinyaKita dan didistribusikan ke masyarakat.
"Diharapkan mereka paling lambat beroperasi pertengahan Maret. Jadi akan nambah (produksinya)," ujar Syailendra kepada awak media, Kamis (16/2/2023).
Selain itu, Kemendag mendorong pihak-pihak yang menyuplai minyak curah untuk bekerja sama dengan packer atau pengepak. Tujuan agar dapat mempercepat distribusi ke berbagai daerah.
"Kita mendorong teman-teman yang biasa suplai curah bekerja sama dengan packer-packer untuk mempercepat distribusi, mempercepat produksi minyak kemasan," ucapnya.
Syailendra memastikan bahwa sebenarnya stok minyak goreng di Indonesia terlebih di Jogja tetap aman. Pasokan yang didistribusikan kali ini hanya sebagai penambahan dari sebelumnya saja.
"Bukan karena langka, data per kemarin saja sudah 502 ton, masuk minyak kemasan ke Jogja. Jadi ini hanya bagian penambahan, kita tambah pasokan dan lebih banyak lagi kepada para pedagang untuk bisa disuplai. Biar masyarakat tenang, barangnya ada," terangnya.
Ia tidak memungkiri isu yang berkembang saat ini berfokus kepada produk MinyaKita saja. Mengingat antusiasme tinggi masyarakat terhadap produk MinyaKita.
"Kalau MinyaKita ini sekarang masyarakat sudah kadung cinta, sudah tau minyak bagus, harga terjangkau, sehingga permintaan jauh tinggi. Jadi tetap kita prioritaskan untuk distribusi ke pasar rakyat, tradisional. Apalagi kalau di online bisa dibeli berdus-dus tidak tahu yang beli siapa," tandasnya.
Baca Juga: Minyak Goreng Kembali Mahal dan Langka, Pemerintah Tak Belajar dari Kasus 2022
Diungkapkan Syailendra, produksi MinyaKita perhari secara nasional dari total hampir mencapai 100-150 ribu liter. Sebanyakan 27 ribu liter sudah berbentuk MinyaKita yang sudah dipasok.
Berita Terkait
-
MinyaKita Sempat Langka di Pasaran, Begini Penjelasan Kementerian Perdagangan
-
Sering Diabaikan, Ini 4 Dampak Buruk Penggunaan Minyak Jelantah bagi Kesehatan
-
Sediakan Minyak Goreng Subsidi ke Masyarakat, Ganjar Perketat Distribusi MinyaKita
-
Minyak Goreng Kembali Mahal dan Langka, Pemerintah Tak Belajar dari Kasus 2022
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Warisan Leluhur di Tangan Anak Muda: Bagaimana Bantul Bangkitkan Pariwisata Budaya?
-
Bupati Sleman Janji Bonus Atlet Porda 2025 Lebih Besar dari Tahun Lalu
-
Dari Sampah Berubah Berkah: Hotel Tentrem Jogja Sulap Limbah Organik jadi Pupuk Cair
-
Danais DIY Triliunan Sia-Sia? Aliansi Gerakan Nasional Minta UU Keistimewaan Dihapus, Ini Alasannya
-
Diskominfo Sleman Gandeng Polisi Usut Peretasan CCTV Kronggahan Berunsur Provokatif