SuaraJogja.id - Kasus penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20) masih terus bergulir. Diketahui anak dari pejabat Direktorat Jenderal Pajak Rafael Alun Trisambodo itu harus berhadapan dengan hukum setelah menganiaya David Latumahina (17), anak pengurus GP ansor.
Ternyata perilaku Mario sudah kerap menjadi sorotan orang sekitarnya. Termasuk dari warga di tempat rumah mewah milik ayahnya yang berada di Jalan Ganesha 2/12, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Pengurus RT setempat, Sugiarto mengungkapkan bahwa Mario pernah ditegur warga sekitar. Teguran itu diberikan setelah yang bersangkutan kerap ngebut di jalan kampung tersebut.
Selain ngebut di jalan kampung, Mario juga membuat bising lingkungan sekitar. Terlebih dengan kendaraan yang dipacunya memakai knalpot brong atau blombongan.
Baca Juga: Anak Pejabat Berulah Bikin Rakyat Ogah Bayar Pajak, Publik Mengenang Sosok Ahok
Ia tak bisa memastikan jenis kendaraan apa yang dikendarai oleh Mario kala itu. Namun sepengetahuan dia, di rumah mewah tersebut ada sejumlah kendaraan mulai dari motor berjenis Harley dan mobil.
"Pernah ditegur sama warga waktu dia naik mobil atau moge itu yang (knalpot) blombong itu, suaranya itu keras kan. Kalau di rumah itu Harley ada, mobil ada. Suaranya kan keras. Sering ditegur satpam yang dulu," ujar Sugiarto kepada awak media, Senin (27/2/2023).
Sugiarto menuturkan Mario yang merupakan anak ketiga Rafael tak jarang singgah ke rumahnya di Jogja itu. Apalagi sebelumnya ia juga pernah menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara Magelang.
"Dua minggu yang lalu pernah ke sini. Pembantunya ke sini, duduk di rumah. Mario cuma bawa anjingnya untuk jalan-jalan. Ya masih bulan Februari ini kemarin," terangnya.
Namun memang, ia tak sempat berbincang langsung dengan Mario kala itu.
Baca Juga: Seperti Istana, Ini Rumah Seluas 2000 Meter Persegi Milik Rafael Alun Trisambodo di Yogyakarta
"Memang dia jarang keluar sih. Waktu itu lihat, cuma ketawa aja, mungkin sungkan. Belum pernah kontak, ngobrol langsung, malah lebih sering dengan pembantunya," ujarnya.
Saat ini rumah mewah tersebut sudah tertutup rapat. Pos penjaga yang berada di depan rumah pun tak ada yang menempati.
Para pembantu Rafael yang biasanya sebelum kasus ini mencuat masih cukup sering terlihat keluar untuk menyapa warga pun juga sudah tak tahu kemana beberapa waktu terakhir.
Berdasarkan pantauan Suara Jogja, rumah mewah Rafael itu sudah terlihat mencolok dari luar. Bagaimana tidak, rumah tersebut memiliki pagar tembok setinggi 4 meter yang mengelilingi rumah.
Tampak pintu gerbang depan yang setinggi 3 meter juga tertutup rapat. Rumah mewah itu diperkirakan memiliki luas 2.000 meter persegi.
Berita Terkait
-
5 Potret Rumah Mewah Verrell Bramasta: Harga Ditaksir Rp50 Miliar, Dibangun di Atas Bukit
-
Menjadi Pemuda yang Semangat Bekerja Keras dalam Buku Kakap Merah Ajaib
-
Beda Kasus Ivan Sugianto vs Rafael Alun: Drama Anak Berakhir Skandal Pencucian Uang
-
Tinggal di Istana Mewah Rp60 Miliar, Intip Piring Branded Momo Geisha yang Harganya Fantastis
-
10 Potret Rumah Mewah Momo Geisha, Bikin Raffi Ahmad Sungkan Sampai Mau Lepas Sepatu
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025