Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 12 Maret 2023 | 13:25 WIB
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X dan pejabat melihat beragam mebel dan furniture Jiffina 2023 di JEC, Sabtu (11/03/2023).

SuaraJogja.id - Sejak dibeli Pemda DIY pada 2020 lalu sebesar Rp 170 Miliar, pemanfaatan eks Hotel Mutiara di Malioboro yang rencananya untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) belum juga dilakukan secara optimal. Padahal eks hotel yang sempat mangkrak bertahun-tahun itu bisa menjadi etalase yang permanen untuk memamerkan berbagai produk kerajinan, termasuk furniture dan mebel.

Karenanya melihat keberhasilan Teras Malioboro 1 dan 2 sebagai etalase UMKM, Gubernur DIY, Sril Sultan HB X meminta eks Hotel Mutiara dioptimalkan sebagai etalase UMKM DIY. Berbagai produk yang dihasilkan UMKM, termasuk perajin mebel dan furnitur bisa ikut dipamerkan secara permanen di kawasan tersebut.

"Satuannya saya belum tahu persis ya, tapi di bangunan lama [eks hotel mutiara] bisa untuk memasarkan produk umkm, ya kan, tapi [produk] juga bisa dipasang [permanen] disitu. Karena transaksinya juga dilakukan disitu," ungkap Sultan disela pembukaan Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (11/03/2023).

Menurut Sultan, meski pabrik mebel dan furniture berada di kawasan lain di DIY, eks Hotel Mutiara sangat memungkinkan jadi etalase atau showroom. Terletak di tengah kota, transaksi akan lebih mudah dilakukan di eks hotel tersebut.

Baca Juga: Bingung Weekend Kemana? Datang Yuk Besok ke Festival Manggis Purwakarta 2023, Disini Lokasinya

"Jadi [buyer] mau nanya pabriknya dimana, mau bayar gimana dan sebagainya bisa dilakukan disitu [eks hotel mutiara]," ujarnya.

Sementara terkait Jiffina 2023, Ketua Penyelenggara Jiffina 2023 Agus Imron mengakui konflik Rusia-Ukraina bakal mempengaruhi penyelenggaraan Jiffina 2023 ini. Sebab buyer potensial Jiffina tersebut selama ini berasal dari sejumlah negara yang dekat dengan negara yang berkonflik, misalnya Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, dan Belgia.

Namun, dirinya tetap optimis ajang tersebut berhasil terselenggara. Sebab sudah ada sejumlah buyer yang mengkonfirmasi kehadiran di tengah situasi ekonomi global yang belum stabil.

"Jiffina juga sudah punya nama dan menjadi ajang pameran internasional di sentra mebel dan kerajinan DIY dan Jawa Tengah sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Meskipun pasar kita terdampak konflik geopolitik dan di tengah ancaman resesi global, tetapi kita tetap harus optimis," ungkapnya.

Jiffina kali ketujuh yang digelar 11 hingga 14 Maret 2023 kali ini, lanjut Agus memamerkan berbagai produk industri mebel dan kerajinan berkualitas ekspor. Pameran membidik setidaknya 5.000 buyers atau pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri serta menargetkan transaksi lebih dari USD 24 juta selama empat hari pelaksanaannya.

Baca Juga: 5 Cara Cek BPUM UMKM Pakai NIK, Siap-Siap Diprediksi Buka Lagi Tahun 2023

Ada ratusan Usaha Kecil Menengah (UKM) perajin Indonesia yang akan terlibat dalam JIffina kali ini. Karenanya kegiatan tahunan yang sempat terdampak pandemi itu bisa menjadi ikhtiar membangun ekonomi DIY.

“Target visitor kita 5.000 buyers pada Jiffina 2023 ini, sedangkan JIffina 2022 lalu buyer kita sudah tembus 3000 lebih. Tahun lalu memang jadi momentum setelah dua tahun ditiadakan tapi faktanya respon dari buyer bagus," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More