Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 14 Maret 2023 | 11:10 WIB
Gunung Merapi kembali mengalami erupsi, pukul 05.55 WIB, Selasa (14/3/2023). [merapi_uncover/ Instagram]

SuaraJogja.id - Sejak memuntahkan awan panas guguran sejauh 7 Kilometer pada Sabtu (12/3/2023), gunung Merapi masih terus aktif mengeluarkan lahar panas maupun awan panas dari puncaknya.


Efek dari aktivitas itu, menimbulkan debu vulkanik yang tertiup dan menghujani sejumlah daerah, mulai dari Magelang, Wonosobo, Temanggung. 


Kekinian, usai Merapi mengeluarkan awan panas sekitar pukul 06.00 WIB, abu vulkanik tipis turun di wilayah Padukuhan Kalitengah Kidul, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Selasa (14/3/2023).


Kabar itu disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan.

Baca Juga: Deretan Mitos Erupsi Merapi Ini Muncul Lagi Kala Wedhus Gembel Membumbung


"Abu tipis terpantau di Kalitengah Kidul, Glagaharjo," kata dia, singkat, Selasa pagi.


Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro juga melaporkan hal senada. 


Ia menjelaskan, abu vulkanik turun pada sekitar pukul 07.00 WIB di wilayah tersebut.
 
"Padukuhan lain juga ada, tapi tipis," terangnya.


Dalam laporan BPBD Sleman, diketahui bahwa selain di Kalitengah Kidul, hujan abu vulkanik Merapi juga terpantau di wilayah Kalitengah Lor dan Kalurahan Tunggularum serta Wonokerto (Kapanewon Turi). 


"Posko utama BPBD Sleman terus memantau perkembangan aktivitas gunung Merapi secara intens," kata dia.

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi, BPPTKG Ingatkan Bahaya Lahar Dingin Saat Terjadi Hujan

Panewu Cangkringan, Jaka Sumarsana mengungkap, meski sempat terjadi hujan abu di Kalitengah Kidul dan Kalitengah Lor, namun aktivitas masyarakat setempat masih normal. 

Kontributor : Uli Febriarni

Load More