SuaraJogja.id - Kerusakan lahan bunga edelweis rawa di Ranca Upas, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat akibat event motor trail menjadi sorotan publik. Saat ini pemulihan masih berlangsung untuk berusaha mengembalikan kondisi seperti sedia kala.
Tidak hanya dari sisi pemulihan akibat dampak kerusakan itu saja. Di sisi lain, pemerintah turut menyiapkan regulasi teknis untuk berbagai kegiatan masyarakat khususnya yang diselenggarakan di alam.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menuturkan regulasi teknis itu akan disiapkan bersama dengan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan. Sehingga tidak bisa serta merta menggunakan alam sebagai tempat wisata yang kemudian berujung merusak lingkungan.
"Paling mungkin regulasi teknis dan persyaratan. Jadi kalau mau pakai yang mana-mana yang bisa aturannya apa, mungkin seperti itu. Sama kita di (Pulau) Komodo juga begitu, larangannya juga lumayan," ujar Siti ditemui awak media di Fakultas Geografi UGM, Rabu (15/3/2023).
Disampaikan Siti, alam sendiri memiliki beberapa fungsi yang bisa digunakan atau dimanfaatkan oleh masyarakat. Mulai dari pengatur kehidupan atau life support, pembawa atau carrier berkaitan dengan tambang dan lainnya, dan produksi.
Satu hal yang kemudian berkaitan dengan insiden Ranca Upas adalah fungsi informasi, estetika dan healing. Sebenarnya, tidak ada persoalan ketika masyarakat bisa beraktivitas di alam tanpa merusak lingkungannya.
Namun sayangnya yang terjadi di Ranca Upas beberapa waktu lalu adalah kerusakan yang disebabkan oleh kegiatan komunitas motor trail. Hal itu yang kemudian menjadi fokus perhatian ke depan oleh semua pihak.
"Dan di dalam proses kita memberi alam itu untuk keperluan healing, informasi dan estetika bagi masyarakat, dia (alam) kita kasih waktu istirahat juga. Misalnya dikasih waktu 3 bulan ndak boleh ada orang masuk, itu ada juga aturannya di tiap taman nasional pun kita lakukan seperti itu," ungkapnya.
Pihaknya memastikan sudah melakukan tindaklanjut insiden tersebut. Termasuk dengan memperbaiki tempat yang rusak akibat event motor trail tersebut.
"Begitu kejadian kita langsung kontrol ke Perhutani dan sudah diperbaiki sih tempatnya. Itu sudah mulai ditanemin dan diperbaiki, Perhutani juga sudah minta maaf," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki