SuaraJogja.id - Menindaklanjuti peningkatan bahaya erupsi gunung Merapi, sejak Sabtu (12/3/2023), Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menerbitkan Surat Edaran Bupati nomor 014 tahun 2023 tentang Imbauan Penghentian Aktivitas Masyarakat di Alur Sungai yang Berhulu di Gunung Merapi.
Surat Edaran (SE) itu dikeluarkan pada Rabu (15/3/2023), usai melakukan pantauan ke sejumlah titik yang diperkirakan terdampak erupsi Merapi, siang tadi.
Kustini menyatakan, SE tersebut ditujukan kepada tiga Panewu di zona Kawasan Rawan Bahaya (KRB), meliputi Cangkringan, Pakem dan Turi, dan lurah-lurah di masing-masing kapanewon tersebut.
"SE nantinya ditindaklanjuti agar pemangku wilayah dapat menginformasikan kepada masyarakat, untuk memberikan rasa aman dan mengurangi risiko dampak erupsi Gunung Merapi. Baik bahaya primer berupa awan panas guguran maupun sekunder berupa abu vulkanik dan banjir lahar," kata dia, Rabu.
Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi, Wasiat Mbah Maridjan Tahun 2006 Viral Lagi, Bikin Merinding
"Saya mengimbau masyarakat dan pelaku usaha agar tidak melakukan kegiatan dan aktivitas apapun di daerah potensi bahaya. Terutama di aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi, di sektor barat daya dan sektor tenggara sampai dengan situasi aman," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sleman juga memantau kawasan tambang-tambang pasir di sekitar Merapi serta meninjau kesiapan jalur evakuasi, logistik dan kesehatan di Kalurahan Kepuharjo, Glagaharjo dan Umbulharjo, serta Puskesmas Cangkringan.
Kegiatan pemantauan dilakukan di beberapa tempat antara lain di tiga lokasi penambangan pada alur sungai Gendol yang telah ditutup aksesnya.
Lebih lanjut, ia juga memberikan arahan kepada stakeholder terkait agar bersama-sama menyiapkan upaya mitigasi, apabila terjadi bencana dan selalu memantau aktivitas gunung Merapi. Ia juga menegaskan agar pemangku wilayah secara khusus memantau aktivitas masyarakat di aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sleman, Makwan melaporkan bahwa SE ini sangat diperlukan untuk mitigasi bencana erupsi Merapi.
Baca Juga: Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar
Saat ini, BPBD Sleman telah mempersiapkan masker untuk mengantisipasi hujan abu akibat peningkatan eskalasi erupsi dan bertiupnya angin yang membawa abu vulkanik ke arah selatan atau Kabupaten Sleman.
“Kami sudah melakukan aktivasi posko bencana di Kalurahan-Kalurahan dan melakukan pengecekan PJU di jalur evakuasi bersama dengan Dinas Perhubungan. Kami juga sudah melakukan pembersihan papan rambu evakuasi dan memperbaiki yang rusak, agar lebih jelas sehingga dapat menjadi alat mitigasi bencana," jelasnya.
Sementara itu, Lurah Kepuharjo, Heri Suprapto, mengatakan pihaknya sudah menutup empat alur penambangan di area hulu sungai Gendol. Agar tidak ada masyarakat baik warga Kepuharjo maupun dari luar Sleman yang beraktivitas di sekitar aliran sungai.
"Sungai Gendol ini merupakan kawasan rawan bencana dan berbahaya karena berjarak 6 Kilometer dari puncak Merapi," tuturnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
52 Kasus Serangan Buaya, 9 Nyawa Melayang: Apa yang Terjadi di Kotawaringin Timur?
-
Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja