SuaraJogja.id - Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY kembali akan memanfatkan Dana Keistimewaan (Danais) untuk produksi pendanaan film pada tahun ini. Nominal senilai ratusan juta siap digelontorkan untuk pembuatan film pendek terpilih.
Kepala Seksi Seni Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY, Aryanto Hendro Suprantoro menuturkan informasi lebih jauh terkait dengan pendanaan film menggunakan Danais tersebut bakal diumumkan secara resmi pada Senin (3/4/2023) mendatang.
Penerimaan proposal sendiri kemudian akan dimulai pada 28 April 2023 hingga ditutup pada 12 Mei 2023 pada pukul 14.30 WIB. Pengumuman proposal diterima akan dilakukan setelah itu yakni pada 12-25 Mei 2023.
Dalam tahap awal itu nantinya akan ada 15 proposal film terbaik yang akan dipilih. Selanjutnya pada 29 Mei 2023 mulai dilakukan pitching film oleh kandidat yang terpilih tersebut.
"Nanti dari 15 masih diambil lagi untuk 10 yang terbaik. Baru kemudian diumumkan pada 30 mei 2023," ujar Hendro dalam keterangannya, Sabtu (18/3/2023).
Ia memastikan proses seleksi proposal para sineas kali ini akan lebih ketat. Bertujuan untuk kemudian semakin meningkatkan kualitas perfilman khususnya di Jogja ke depan.
"Hari setelahnya (pengumuman 10 terbaik) akan ada one on one meeting dalam rangka meningkatkan kualitas. Kita lebih ketat tahun ini," ungkapnya.
Dari sana, masih akan disaring lagi menjadi lima film terbaik pilihan baik fiksi maupun dokumenter. Masing-masing film akan diberikan pendanaan senilai Rp180 juta.
Sementara itu, Kurator Program Pendanaan Film, Ong Harry Wahyu menuturkan pendanaan Danais itu perlu dimanfaatkan secara maksimal bagi para film maker di Jogja. Mengingat ada banyak potensi yang dapat dituangkan dari sana.
Baca Juga: Gunakan Dana Keistimewaan, Pemkot Jogja Segera Bangun Fasilitas di Taman Budaya Embung Giwangan
"Pendanaan dan situasi Jogja ini sebagai laboraturium untuk media belajar bersama. Bukan hanya mendapatkan uangnya, itu duit rakyat (uang rakyat). Jadi harus punya tanggung jawab, manajerial, gagasan, dan hasil akhir, makannya tahun ini ketat," tutur Ong.
Ia menekankan bahwa pentingnya untuk mencari dan membuat skenario film yang menarik. Lebih dari itu, perlu untuk tetap menonjolkan nilai-nilai lokal dan spirit Jogja.
"Tingkat ibu-ibu RT aja menarik lho, ngrasani sana sini, hal-hal kecil bisa dibikin cerita. Tujuannya dari Jogja untuk Indonesia," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Digugat Cerai, Yama Carlos Sebut Tak Tahu Apa Akar Masalahnya
-
Sinopsi dan Link Nonton Film Horor Qodrat Dibintangi Vino G Bastian
-
Demi Totalitas, Bintang Film Jin Qorin Sampai Dibungkus Kain Kafan
-
Sinopsis The Crucifixion, Film Misteri Tentang Kematian Janggal Seorang Biarawati
-
Posting Foto Atta dan Ameena Tanpa Aurel, Geni Faruk Disebut Mirip Seperti 'Mertua di Film Indosiar'
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik