SuaraJogja.id - Kasus Covid-19 kembali merebak di wilayah Sleman. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Sleman Khamidah Yuliati.
Khamidah menyebut bahwa kasus Covid-19 di Sleman rerata mencapai 9-10 kasus per harinya. Meski naik turun, tetapi trennya cenderung meningkat.
Lebih lanjut menurut Khamidah peningkatan kasus tersebut nyatanya bersamaan dengan kosongnya ketersediaan vaksin.
"Tapi vaksinnya enggak ada, jadi ya kami enggak bisa melakukan vaksin. Dari pusat itu enggak adanya," katanya seperti dikutip dari HarianJogja.com.
Baca Juga: Tersangka Mafia Tanah Kas Desa di Sleman Ditahan Kejati DIY, Begini Kronologis Lengkap Kasusnya
"Vaksin tidak ada itu dari pusat, jadi kami kan dapatnya dari DIY. Kalau DIY enggak dapat dari pusat ya kami enggak dapat," lanjutnya.
Vaksin yang ada bahkan menjadi rebutan.
"Kita periodik mengajukan, bahkan kalau ada, kita kaya semacam rebutan sama kabupaten kota [lain]," ujarnya.
Terakhir pasokan vaksin datang ke Sleman pada April 2023 dengan jumlah 28 vial. Bila satu vial dapat digunakan 6-8 dosis untuk booster maka jumlah itu hanya mampu mencakup sekitar 168 - 224 dosis saja.
Sementara jatah vaksin tersebut selanjutnya dialokasikan ke calon jemaah haji dengan total 80 orang. Sisanya ludes didistribusikan ke Bidokes dan Puskesmas di Sleman.
Baca Juga: Pasrahkan Nasibnya kepada Manajemen PSS Sleman, Seto Nurdiantoro: Saya Ikut Rencana Tuhan Saja
Dengan tren peningkatan kasus yang terjadi saat ini, masyarakat diminta meningkatkan imunitas tubuh dengan pola hidup bersih dan sehat. Beberapa di antaranya dengan acara mengelola stres, mengkonsumsi makanan bergizi, gerak fisik yang cukup dan kembali mengaktifkan Cita Mas Jajar (Cuci Tangan pakai Masker dan Jaga Jarak).
"Jangan lupa yang paling penting itu maskeran pakai masker," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
Terkini
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai