SuaraJogja.id - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DIY menjajaki potensi indikasi geografis keju Tomme de Merapi yang ada di wilayah Kabupaten Sleman. Potensi indikasi geografis keju ini disebut bakal bisa menjadi yang pertama di Asia.
Pengurus Tomme de Merapi, Nieta Pricilia menuturkan pada awalnya produksi keju ini diberi nama Mazaraat Cheese. Bersama sang suaminya, Muhammad Najib, Nieta terus mengupayakan kerja sama dengan koperasi peternak yang ada di Sleman.
Spesialnya, mereka bekerja sama dengan para peternak yang memproduksi susu sapi dan kambing organik. Dalam hal ini susu yang dihasilkan itu berasal dari kambing atau sapi yang diberi pakan rumput liar tanpa pestisida.
Di samping itu, sejumlah bahan baku yang digunakan juga terbilang unik. Mengingat ternak sapi dan kambing itu memakan rumput yang tumbuh di tanah yang sudah terpapar abu vulkanik Gunung Merapi.
Baca Juga: Marian Mihail SAH Jadi Juru Taktik Anyar PSS Sleman, Rekam Jejaknya Bikin Ngeri
Produksi keju milik Nita ini telah berbadan hukum sejak tahun 2015 dan kini telah menghasilkan 23 jenis keju berbeda yang diproduksi secara bergantian. Keju yang diolah dari susu yang diperoleh dari peternak di lereng Merapi itu kini telah merambah distribusi ke hotel-hotel bintang 4 dan 5 dan tersebar di Yogyakarta, Bali, serta Jakarta.
"Kami dulu mulai memasarkannya di ekspatriat-ekspatriat yang ada di Jogja, tapi sekarang porsinya sudah 60 persen lokal dan 40 persen ekspatriat," ujar Nieta, Sabtu (29/4/2023).
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Agung Rektono Seto menyebut bahwa potensi indikasi geografis keju Tomme de Merapi ini sangat besar. Mengingat bahan baku yang digunakan memang berasal dari wilayah Bumi Sembada.
"Ternyata Indonesia bisa menghasilkan keju berkualitas, terlebih lagi ini dibuat dari bahan baku yang berasal dari Sleman. Tentu kami dari Kanwil Kemenkumham DIY mendorong agar Tomme de Merapi ini bisa menjadi indikasi geografis dari DIY," ujar Agung.
Untuk diketahui, indikasi geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan.
Baca Juga: Resmikan Jonathan Bustos, PSS Sleman Disamakan dengan PSIS Semarang Musim Lalu, Ini Alasannya
Sejauh ini DIY sudah memiliki tiga produk indikasi geografis yang terdaftar. Mulai dari Batik Tulis Nitik Yogyakarta, Gula Kelapa Kulon Progo, dan Salak Pondoh Sleman.
Berita Terkait
-
3 Hal yang Perlu Dihindari Agar Pemain Timnas Indonesia U-17 Tidak Layu sebelum Mekar
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Sandy Walsh Tak Sabar Lawan Cristiano Ronaldo, Ungkap Satu Janji yang Akan Dilakukan
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta