SuaraJogja.id - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan guguran lava pijar 15 kali dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter pada Selasa pagi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso dalam keterangan resminya di Yogyakarta, menjelaskan berdasarkan pengamatan pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB, guguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
"Teramati guguran lava pijar sebanyak 15 kali ke arah barat daya ( K.Bebeng ) dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter," kata Agus.
Selama periode pengamatan itu, menurut dia, Gunung Merapi mengalami 36 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-22 mm selama 21.04-143.32 detik, dan satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 7 mm selama 6.44 detik.
Baca Juga: Pasca Guguran Lava Pijar di Jumat Pagi, Aktivitas Gunung Merapi Malam Ini Tetap Tinggi
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah Merapi.
Pada periode pengamatan Senin (1/5) pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi juga tercatat 59 kali meluncurkan guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter ke arah Kali Bebeng dan Kali Boyong.
Ia mengatakan analisis morfologi berdasarkan laporan 21-27 April 2023, menunjukkan perubahan morfologi yang terjadi pada kubah barat daya akibat adanya guguran lava.
"Untuk kubah tengah tidak ada perubahan yang signifikan," ujar dia.
Sementara itu, volume kubah barat daya Merapi berdasarkan foto udara pada 13 Maret 2023 terhitung sebesar 1.686.200 meter kubik dan untuk kubah tengah sebesar 2.312.100 meter kubik.
Baca Juga: Jumat Pagi, Gunung Merapi Luncurkan 23 Guguran Lava Pijar
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Level III atau Siaga.
Berita Terkait
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
-
Sebelum Tewas Ditusuk, Sandy Permana Sempat Tegur Pelaku Gara-gara Kebiasaan Mabuk
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta