SuaraJogja.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada peningkatan kasus penyakit menular seksual yaitu HIV dan sifilis pada tahun 2023 di Indonesia. Mayoritas kasus itu didominasi oleh ibu rumah tangga.
Menanggapi hal itu, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Departemen Dermatologi dan Venerologi FKKMK UGM, Satiti Retno Pudjiati, menuturkan kasus penyakit seksual itu tidak semata-mata naik begitu saja. Hal itu dibarengi dengan program skrining terhadap kelompok yang berisiko atau rentan HIV maupun sifilis yang juga semakin meningkat.
"Kemenkes memiliki program triple eliminasi yang harus diatasi untuk ibu hamil yaitu HIV, sifilis, dan Hepatitis B. Nah, peningkatakan kasus ini karena ada peningkatan skrining oleh pemerintah secara proaktif beberapa tahun lalu. Jadi, kesannnya naik karena dulu tidak ada skrining," kata Satiti, Minggu (14/5/2023).
Disampaikan Satiti, upaya skrining itu memang penting untuk terus dilakukan. Hal itu berguna untuk mencegah penularan penyakit menular seksual dan Hepatitis B kian merebak.
Baca Juga: Angka Kasusnya Meningkat, Apa Saja Gejala dan Pencegahan Sifilis?
Terlebih penularan dari ibu kepada janin yang tengah dikandungnya. Skrining yang kian masif dan dilakukan sejak dini itu diharapkan dapat mencegah infeksi pada bayi.
"Ketiga penyakit ini menular lewat darah dan dikhawatirkan jika jumlah kuman di ibu banyak bisa menular ke janin," paparnya.
Ia mengungkapkan ada sejumlah dampak yang dapat diterima oleh bayi jika terinfeksi sifilis. Mulai dari kecacatan pada organ hingga kematian.
Begitu pula dengan hepatitis B yang dapat meningkatkan kematian pada bayi karena adanya gangguan pada liver. Sementara infeksi HIV menjadikan bayi akan mudah sakit atau rentan terhadap berbagai infeksi akibat lemahnya kekebalan tubuh.
Saat ini, kata Satiti, masyarakat sudah bisa mengakses skrining itu dengan mudah. Termasuk di berbagai layanan kesehatan yang ada di sekitarnya bahkan secara gratis.
Baca Juga: Waspada Sifilis, Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya
Tidak hanya terbatas pada ibu hamil saja yang perlu melakukan tes atau skrining. Kelompok rentan lain yakni pekerja seks komersial, lelaki seks dengan lelaki juga perlu melakukan skrining penyakit menular seksual.
Berita Terkait
-
Riwayat Penyakit Hotman Paris: Pernah Tes HIV, Kini Obati Abses Hati sampai ke Singapura
-
Cek Kesehatan Gratis Ulang Tahun 2025 Dimulai, Lahir Januari Apa Bisa? Ini Jawabannya
-
Kuota 30 Orang per Hari, Begini Skema Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas
-
Warga Tak Punya Ponsel Tetap Bisa Daftar Cek Kesehatan Gratis, Begini Caranya
-
Cek Kesehatan Gratis Serentak Mulai 10 Februari, Ini Daftar Jenis Pemeriksaan yang akan Diberikan
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Rayakan 270 Tahun Berdirinya DIY, Ratusan Sekolah di Jogja Nabuh Gamelan Serempak
-
Luas Masa Tanam Kedua Turun Drastis, Dinas Pertanian Gunungkidul Sebut Karena Persoalan Air
-
Apresiasi Pemberian Bonus Hari Raya ke Ojol dan Kurir Online, Pakar UGM Soroti Soal Pengawasan Regulasi
-
Polisi Temukan Terduga Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Yogyakarta, Ini Motifnya
-
Terungkap! Satpam Salah Satu SMA di Sleman Terlibat Jaringan Penyuplai Senpi ke KKB