SuaraJogja.id - Polisi berhasil mengungkap jaringan peredaran online narkoba dan obat-obatan terlarang ilegal antara wilayah mulai dari Jogja, Garut hingga Jakarta. Ratusan obat haram itu ditaksir mencapai senilai Rp600 juta.
Kasubdit II Ditresnarkoba Polda DIY, AKBP Erma Wijayanti Yusriani menuturkan barang bukti yang berhasil disita sejumlah 202.841 butir obat-obatan berbahaya ilegal. Terdiri dari trihexyphenidyl, tramadol, hexymer, alprazolam dan lainnya
"Kalau dinilai, ya asumsinya mungkin sekitar Rp600 juta," kata Erma di Mapolda DIY, Selasa (23/5/2023).
Disampaikan Erma, obat-obat haram itu dijual dengan harga yang bervariasi. Tergantung jenis dan kemasan obat itu sendiri.
Baca Juga: Oknum Polisi Diamuk Massa di Deli Serdang, Diduga Hendak Curi Motor Modus Periksa Surat Kendaraan
"Kemudian untuk harganya tentunya variatif karena di sini kemasannya berbeda. Biasanya kalau misalnya yang butiran itu dijualnya sekitar Rp20.000-30.000, sedangkan yang kemasan itu juga sekitar Rp30.000," ujarnya.
"Namun demikian kalau misalnya psikotropika bukan yang obat keras itu bisa mencapai satu lembarnya itu Rp150.000-200.000," sambungnya.
Ia mengungkapkan bahwa ratusan butir obat terlarang itu rencana memang diedarkan secara luas di berbagai wilayah. Sasaran utama pemakai obat-obatan ilegal tersebut adalah anak-anak atau pelajar.
"Jadi kalau sasarannya memang anak-anak disini anak-anak itu bisa pelajar, bisa juga anak-anak putus sekolah. Dan mereka memang lebih suka menggunakan obat-obat keras ini karena memang harganya lebih terjangkau," terangnya.
Tidak berhenti di sini, Erma menegaskan pihaknya akan terus mendalami peredaran obat-obat terlarang itu di masyarakat. Termasuk mencari pemasok obat-obat ilegal tersebut kepada sejumlah pihak.
Baca Juga: Terseret Kasus Istri, Oknum Polisi Riau Jadi Tersangka Dugaan Suap Perkara Narkoba
"Jadi gini, yang jelas ini kan pastinya ilegal kalau ilegal itu kan pasti terselubung dan kita berusaha mengembangkan ke atasnya," tegasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Jakarta Barat 'Disisir' Ratusan Polisi, Operasi Berantas Preman Dimulai
-
Jalan Pahlawan Kota Semarang Jadi Titik Rawan Premanisme
-
Copot Bendera GRIB Jaya hingga FBR di Jaktim, Polisi: Tak Boleh Ada Simbol Ormas Kuasai Wilayah!
-
Melawan saat Dipalak, Pedagang di Pasar Lama Tangsel Ditanduk hingga Dipukuli Preman
-
Dipenjara Gegara Narkoba, Zul Zivilia Bayar Sekolah Anak Pakai Royalti
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Saya Sudah Sering Katakan, Liga Indonesia Harus...
- Selamat Datang Penyerang Keturunan! 2 Tak Perlu Naturalisasi untuk Bela Timnas Indonesia U-23
- 10 Aplikasi Penghasil Uang Resmi Didukung Pemerintah Bisa Cuan Jutaan Rupiah
- 3 Bek Asing Jago yang Bisa Direkrut PSM Makassar untuk Gantikan Yuran Fernandes
- Alhamdulillah Elkan Baggott Tak Jadi Pergi
Pilihan
-
Tempo Scan Kecipratan Proyek Prabowo, Bakal Bangun 1.000 Dapur Makan Bergizi Gratis Dilahan Miliknya
-
Mobil Listrik BYD Seal Terbakar di Palmerah, BYD Indonesia Lakukan Investigasi
-
6 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaik Mei 2025, Harga cuma Rp 2 Jutaan
-
Pungli ke Pedagang Kaki Lima, Warga Kampung Baru Diciduk Anggota Polsek Pasar Kliwon
-
8 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik Mei 2025, Terang Meski di Bawah Terik Matahari
Terkini
-
Pintu Masuk Tempel Paling Padat, DIY Alami Lonjakan Ratusan Ribu Kendaraan saat Libur Waisak
-
Kolonel Antonius, Korban Ledakan Amunisi Garut, Dimakamkan: Penghormatan Terakhir dari TNI dan Keluarga
-
Berbah Sleman Akhirnya segera Punya SMA Negeri, Warga Tak Perlu Sekolah ke Kecamatan Lain
-
Kisah Kolonel Antonius, Perwira TNI Gugur di Garut: Dari Sleman hingga Jadi Kebanggaan Keluarga
-
Modal Klik Dapat Rezeki, Manfaatkan Link Saldo DANA Kaget untuk Keperluanmu Hari Ini