SuaraJogja.id - Salah satu korban pembunuhan yang dilakukan oleh seorang dukun pengganda uang asal Banjarnegara, Jawa Tengah, telah dijemput keluarganya untuk segera dimakamkan.
Korban tersebut bernama Kuwat Santosa (48), warga Malangrejo, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman. Ia menjadi satu di antara sejumlah korban Slamet Tohari, sang dukun yang sempat menggegerkan masyarakat beberapa waktu lalu.
Tokoh masyarakat yang juga Penasihat Takmir Masjid Ar Rahmah, Sukirno, mengungkap bahwa Kuwat sebelumnya hilang sejak sekitar beberapa tahun silam.
"Saya pastinya lupa, tapi kira-kira 2018, sudah lama memang. Sudah tidak pernah pulang lagi, tidak ada kabar," kata Sukirno, Kamis (25/5/2023) petang,
Sukirno menjelaskan, Kuwat adalah seorang pengusaha jasa pengeboran. Awalnya, banyak warga yang mengira Kuwat tengah mendapat pekerjaan di luar kota. Namun seiring berjalannya waktu, Kuwat tak kunjung pulang.
Kemudian, mereka melacak keberadaan Kuwat. Sukirno juga banyak berkomunikasi dengan bapak mertua korban.
"[Mertuanya] pernah mengusahakan [mencari] dengan apa yang beliau bisa, termasuk kalau orang-orang Jawa itu nanya kepada 'orang tua' itu juga sudah. Jawabannya tidak terlacak," ujarnya.
Ketika pergi, Kuwat bersama dengan temannya yang warga setempat, namun rekannya itu masih pulang ke kediamannya dan tidak tahu keberadaan Kuwat serta putus kontak.
"Baru pada Selasa (23/5/2023) malam kemarin, keluarga mendapat kepastian identitas Kuwat setelah hasil tes DNA keluar. Saat ini keluarga tengah menjemput jenazah ke Banjarnegara," terangnya.
Baca Juga: Duh! Berebut Istri Orang, Seorang Laki-laki di Banjarnegara Sampai Dibacok
Diketahui, Kuwat dikenal senang membantu, termasuk membantu masjid dengan keahliannya. Ketika masjid direhabilitasi, Kuwat yang mengebor sumur untuk masjid, termasuk menangani pemasangan pagar dan semua tenaga Kuwat diberikan secara cuma-cuma untuk masjid.
"Aktif di masyarakat. Srawung bagus. Dia dulu pernah bekerja di luar Jawa, terus kuliah lagi di UPN Geologi sampai lulus, makanya melanjutkan profesinya di situ," jelas Sukirno lagi.
Begitu tiba, jenazah akan disalatkan di Masjid Ar-Rahmah dan dimakamkan di pemakaman umum Nglarang, Malangrejo. Kuwat meninggalkan seorang istri dan dua anak.
"Di sini (nanti) disalatkan lalu dimakamkan," katanya.
Kabidhumas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iqbal Alqudusy, mengatakan, Kuwat Santosa merupakan jasad yang dikubur di lubang 6B. Jasad Kuwat Santosa dapat diidentifikasi usai tim DVI menemukan kecocokan dengan DNA anak korban.
"Dilakukan pemeriksaan DNA lanjutan sampel tulang yang belum teridentifikasi dengan data pembanding. Dapat dibuktikan secara genetik bahwa tulang iga Mr X Lubang 6B, terindentifikasi sebagai Kuwat Santosa, ayah biologis dari Nurul Wasiatil Fadilah asal dari Jogja," ujar Iqbal.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
Terkini
-
Polisi Tegaskan Pelaku Pelemparan Bom Molotov Pos Polisi Tak Ikut Aksi Berujung Ricuh di Polda DIY
-
Bukan Dendam, Bukan Target, Ini Alasan Mengejutkan di Balik Pelemparan Molotov Pospol Jogja-Sleman
-
Teror Molotov di Jogja: Polisi Ringkus 2 Pelaku, Salah Satunya Sempat Kabur!
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!