SuaraJogja.id - Sebuah gudang kayu di wilayah Jogokariyan, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta dilalap si jago merah. Kebakaran ini diduga akibat faktor kelalaian menggunakan obat nyamuk.
"Diperkirakan penyebab kebakaran karena kelalaian penggunaan obat nyamuk," kata Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja, Kamis (8/6/2023).
Timbul menuturkan bahwa peristiwa kebakaran itu terjadi pada Kamis (8/6/2023) sekitar pukul 09.35 WIB pagi tadi. Kebakaran ini diketahui saat saksi yang merupakan tetangga korban hendak keluar.
Saksi saat itu bermaksud untuk mengambil sepeda motor yang berada di belakang rumah korban yang terbakar tersebut. Namun sesampainya di belakang rumah itu justru saksi mencium bau asap serta mendengar suara kayu yang terbakar.
Baca Juga: Jogja Punya Banyak Talenta Hebat, Dispar DIY Siap Berikan Ruang Tingkatkan Prestasi
"Selanjutnya saksi mencari sumber suara dan bau itu. Lalu didapati gudang kayu dan tempat tinggal milik korban kebakaran," ucapnya.
Melihat kebakaran itu, saksi langsung lari ke depan rumah untuk meminta pertolongan kepada warga yang berada di sekitar lokasi. Saksi lainnya langsung menghubungi pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut.
Setidaknya ada dua unit pemadam kebakaran yang akhirnya tiba di lokasi. Petugas pemadam kebakaran langsung berupaya memadamkan api yang sempat membesar.
Api pun akhirnya berhasil dipadamkan dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kendati begitu korban mengalami kerugian material yang ditaksir hingga ratusan juta.
Mengingat di dalam gudang kayu itu terdapat kayu jati joglo tua. Kayu yang ditaksir bernilai Rp50-100 juta itu tak tersisa terbakar api.
Baca Juga: Sangat Jarang Diketahui! Temukan 5 Tempat Wisata Tersembunyi yang Hanya Orang Lokal Tahu di Jogja
"Kerugian akibat kebakaran itu satu sertifikat tanah seluas 300 meter persegi di Pundong Bantul hangus dan uang tunai Rp2 juta hangus," tandasnya.
Berita Terkait
-
Masjid di Selandia Baru Diduga Sengaja Dibakar, Apa Motifnya?
-
Viral Warga Jogja Antre Mengular Demi Buang Sampah, Warganet: Sampahnya Ditimbang dan Bayar Per Kg
-
Belum Ada yang Teridentifikasi, RS Polri Kumpulkan Sampel Jenazah Korban Kebakaran Pabrik di Bekasi
-
Kebakaran Hebat Pabrik di Bekasi, Saksi Ceritakan Momen Mencekam: Teman Saya Jadi Korban
-
Pabrik Minyak Goreng di Bekasi Ludes Terbakar, RS Polri Terima 12 Kantong Mayat Berisi Potongan Tubuh Korban
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini
-
Pakar hukum UGM Usul Bawaslu Diberi Kewenangan seperti KPK
-
Ini Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa pada Anak