SuaraJogja.id - Sebanyak 16 kampung di Kota Yogyakarta telah dilengkapi jaringan hidran. Hal ini guna mengantisipasi potensi kejadian kebakaran hebat di pemukiman padat penduduk.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat menuturkan kampung yang sudah terpasang hidran itu di antaranya Kampung Notoprajan, Pathuk, Kauman, Prawirodirjan, Jlagran, Ledok Tukangan, Gemblakan Bawah, Basen dan terbaru Karanganyar. Pihaknya masih terus mendata kampung-kampung lain di wilayahnya.
Hingga saat ini tercatat total 23 kampung di Kota Yogyakarta yang telah disusun DED untuk jaringan hidran kampung tersebut. Pembangunan jaringan hidran kampung itu akan dilakukan bertahap dalam beberapa waktu ke depan.
Pihaknya tak menutup kemungkinan akan menambah lebih banyak lagi jaringan hidran kampung di Kota Jogja. Mengingat perkembangan pemukiman yang kian padat.
Baca Juga: Kebakaran Diduga Akibat Kebocoran Gas Hanguskan 30 Unit Bangunan di Denpasar
"Masih tersisa tujuh kampung akan dibangun bertahap. Tidak menutup kemungkinan akan kita kembangkan lagi untuk melihat kebutuhan di depan karena di Kota Yogyakarta perkembangan permukiman cukup pesat," kata Octo, Selasa (13/6/2023).
"Jadi memang harus dibarengi dengan penataan tata ruang yang bagus agar akses untuk kegawatdaruratan bisa optimal," imbuhnya.
Menurut Octo, keberadaan jaringan hidran kampung ini sangat efektif untuk menangani kebakaran. Sehingga api tidak dengan cepat meluas dan segera dipadamkan.
Kasus terbaru dicontohkan dengan kejadian kebakaran di wilayah Gedongtengen beberapa waktu lalu. Saat itu lokasi kebakaran berada jauh di bawah dan susah sumber air walaupun dekat dengan bantaran sungai.
Namun dengan adanya jaringan hidran kampung tersebut, kejadian tersebut dapat ditangani dengan cepat. Sebab lebih memudahkan pergerakan pasukan pemadam kebakaran yang datang.
"Ini sudah kita coba petakan dengan sistem informasi hidran dan bak tandon. Harapannya petugas tahu larinya air ke mana, kemudian titik-titik siamese dan hidran kering kampung itu ada di mana saja sehingga akan mempercepat respon time penanganan kebakaran," tuturnya.
"Respon time kebakaran standar pelayanan minimal 15 menit. Kota Yogyakarta rata-rata per tahun 11 sampai 12 menit. Itu juga didukung dengan peran relawan pemadam kebakaran," terangnya.
Berita Terkait
-
Satu Keluarga Tewas Terbakar Saat Api Melalap Sejumlah Rumah di Papanggo
-
Aksi Para Relawan Padamkan Api di Redkar Competition
-
Mesin Pemadam Kebakaran Dihancurkan, Lima Anggota Pertahanan Sipil Gaza Ditahan Israel
-
Terjunkan 400 Petugas, Puluhan Bangunan Liar Bong Suwung di Kota Jogja Dirobohkan
-
SIM Habis Masa Berlaku? Tenang, Ini Lokasi dan Jadwal SIM Keliling Kota Jogja
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
-
Tim Resmob Tangkap Pelaku Pembunuhan Tragis di Morowali yang Kabur ke Kaltim
Terkini
-
Terpidana Mati Mary Jane Bakal Dipindah ke Filipina, Begini Tanggapan Komnas HAM
-
Ratusan TPS Masuk Kategori Rawan, Bawaslu Kulon Progo Intensifkan Pengawasan
-
Banyak Aduan Tidak Ditindaklanjuti, Front Masyarakat Madani Laporkan Bawaslu Sleman ke Ombudsman DIY
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci