SuaraJogja.id - Perwakilan sepuluh negara ASEAN menggelar Consultative Committee on Standards and Quality (ACCSQ). Pertemuan badan sektoral di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) lingkup ASEAN ini dilakukan untuk menyamakan standar produk di tingkat regional.
"Kalau sekarang ini standardnya [perdagangan di asean] berbeda, persyaratannya berbeda, kan sulit [perdagangan] barang-barang antarnegara asean mengalir. Makanya ada proses awal sekali adalah mengharmonisasikan standar," ungkap Assistant Director at the ASEAN Secretariat, Isagani Erna di Yogyakarta, Selasa (13/06/2023).
Menurut Isagani, selama ini perdagangan antarnegara ASEAN seringkali terkendala standar produk di masing-masing negara yang berbeda aturannya. Karenanya melalui pertemuan kali ini diharapkan muncul kesepakatan bersama dalam menciptakan standar produk perdagangan yang sama. Khususnya dalam bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian, seperti perjanjian keberterimaan produk di kawasan untuk beragam produk, mulai dari elektronika hingga kosmetika dan akan menyusul alat kesehatan serta produk otomotif.
Jika standar persyaratan di tingkat ASEAN memiliki kesamaan, maka ke depan akan memudahkan perdagangan antarnegara. Dengan demikian, isu ekonomi dunia perlu diantisipasi oleh negara-negara anggota ASEAN mengingat adanya ancaman resesi ekonomi akibat situasi geopolitik yang memanas sebagai dampak dari perang Rusia dan Ukraina, perang dagang Tiongkok dan Amerika Serikat serta tindaklanjut isu dalam G20 yang meliputi energi berkelanjutan, transformasi digital, dan arsitektur kesehatan.
"Namun bukan berarti asean akan mempunyai satu standar yang sama, asean standar tidak ada. Jadi kita menggunakan misalnya kesepakatan bersama yang dipakai di seluruh negara asean untuk bisa saling bertukar perdagangan antarnegara," tandasnya.
Sementara Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN), Kukuh S Achmad mengungkapkan harmonisasi standar di tingkat ASEAN sangat dibutuhkan untuk menciptakan keselarasan dalam menjamin kualitas produk. Terutama bagi negara berkembang agar dapat bersaing secara global. Sebab keselarasan standar dan saling keberterimaan hasil uji laboratorium terhadap standar tersebut dapat menjamin hadirnya produk yang lebih kompetitif untuk mendukung kemakmuran ASEAN yang merata.
“Dalam penerapannya nanti diharapkan dapat mendukung peningkatan produktivitas perdagangan di kawasan asean melalui efisiensi biaya produksi dengan turut melestarikan sumber daya berkelanjutan dan perlindungan lingkungan," paparnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Menko Airlangga Sebut Perang Dagang China-AS Untungkan Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia
-
Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat
-
Maxride Bikin Bingung, Motor Pribadi Jadi Angkutan Umum? Nasibnya di Tangan Kabupaten/Kota
-
Megawati ke UGM: Soroti Biodiversitas dan Masa Depan Berkelanjutan
-
Alasan Kocak Megawati Soekarnoputri Tolak Kuliah di UGM: 'Nanti Saya Kuper'