SuaraJogja.id - Seorang mahasiswi S2 di Yogyakarta mengaku menjadi korban percobaan pemerkosaan dan penganiayaan oleh orang tak dikenal. Peristiwa tersebut terjadi di kost korban yang berada di Condongcatur, Depok, Sleman pada Sabtu (17/6/2023) lalu.
Korban FM (27) menceritakan peristiwa itu bermula saat ia tengah mengerjakan sesuatu di kamar kostnya pada Sabtu (17/6/2023) sekitar pukul 19.30 WIB malam. Ketika itu korban duduk di lantao sembari membuka laptop dengan pintu kamar kos yang terbuka sedikit.
"Pintu kamar terbuka sedikit sekitar 20 cm-an. Kemudian di tengah saya sedang menghadap laptop, tiba-tiba saya merasa ada yang mengintip dari depan pintu kamar," ujar FM dalam keterangannya, Kamis (22/6/2023).
"Saya nengok ke arah pintu. Saya lihat ada orang sedang mengintip. Dia tidak bilang apa-apa, hanya tersenyum seram sambil bawa sesuatu. Kemudian dia melangkah masuk, terus saya menyadari kalau yang dibawa itu celana dalam yang sedang dijemur di luar," imbuhnya.
Sontak hal itu membuat FM kaget dan kebingungan dengan gerak-gerik orang tak dikenal tersebut. Ia lalu langsung berdiri dan mendekat ke arah orang itu.
Ketika itu korban mengatakan sedang sendirian di kamarnya yang berada di lantai tiga. Menyadari ada niatan buruk dari orang tak dikenal itu, FM mencoba untuk kabur.
"Saya mendekat lalu saya dorong dia ke dalam dan saya lari keluar. Tapi posisi saya pakai daster panjang, saya kesandung, terus jatuh," ungkapnya.
"Di sini akhirnya dia nangkep saya, tangan saya dipegang, tengkuk kepala saya ditarik lalu diarahkan ke bawah dan ini ke arah celana, arah kemaluannya," sambungnya.
FM berusaha sekuat tenaga untuk memberontak dengan melepaskan tangannya. Sembari terus mendorong pelaku dan berusaha lari ke arah tangga untuk menuju ke lantai dua.
Baca Juga: Sultan Yogyakarta Pamer Manuskrip Serat Baratayuda ke Kaisar Jepang
"Di sini saya mulai teriak sekencang-kencangnya, minta tolong. Tapi dia langsung menarik tangan saya dan berusaha nutup mulut saya, tapi jarinya saya gigit. Agak lama baru tangannya dilepas lalu kepala saya ditarik lagi lebih kenceng ke bermaksud dipiting tapi diarahkan ke bawah," tuturnya.
FM masih terus berusaha melepaskan diri dari pelaku sambil tak berhenti berteriak minta tolong. Namun pelaku juga semakin berbuat kasar dengan menarik rambut korban.
"Posisi tangan saya yang berusaha melapas jambakan dipegang tangan dia satunya. Tangan saya yang satu lagi berusaha dorong dia buat menjauh. Tapi jambakannya makin kenceng. Saya sambil terus teriak-teriak," cetusnya.
Beruntung tak berselang terlalu lama, korban mendengar suara bapak kos yang datang menaiki tangga. Korban berhasil lari ke bawah dan sedangkan pelaku berhasil kabur.
"Bapak kos menginfokan orang ini tetangganya dan kenal," tandasnya.
Akibat peristiwa ini korban mengalami luka di bagian leher akibat semacam cakaran kuku. Korban pun langsung melaporkan kejadian ini ke Polda DIY dan menjalani visum.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Rp4 Miliar untuk Jembatan Pucunggrowong: Kapan Warga Imogiri Bisa Bernapas Lega?
-
2000 Rumah Tak Layak Huni di Bantul Jadi Sorotan: Solusi Rp4 Miliar Disiapkan
-
Malioboro Bebas Macet? Pemkot Yogyakarta Siapkan Shuttle Bus dari Terminal Giwangan untuk Turis
-
Tunjangan DPRD DIY Bikin Melongo, Tunjangan Perumahan Lebih Mahal dari Motor Baru?
-
KPKKI Gugat UU Kesehatan ke MK: Komersialisasi Layanan Kesehatan Mengancam Hak Warga?