SuaraJogja.id - Petani lokal di Kulon Progo mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui pengawasan terhadap peredaran dan penggunaan pupuk dan pestisida bersubsidi di kios dan kelompok tani.
Analis kebijakan ahli muda di Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo, Ardinawati mengatakan, pengawasan pupuk bersubsidi dilakukan secara rutin di beberapa tempat seperti Kios Pupuk Tumarindo Tani II Pergiwatu Wetan, Kios Pupuk KUD Sarimulyo Kenteng Kembang, Kelompok Tani Sari Tani Rukun Srikayangan, Kelompok Tani Tanqqi Rejo Kenteng, dan Kelompok Tani Sido Makmur Pundak Kidul.
"Kami melaksanakan pemantauan secara rutin ketersediaan pupuk dan distribusi pupuk bersubsidi di tingkat distributor, kios pupuk dan kelompok tani. Pemantauan juga dalam rangka memantau enam tepat, yakni tepat mutu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat harga, tepat waktu dan tepat tempat," kata Ardinawati, pada Selasa (27/6/2023).
Kegiatan pengawasan ini bertujuan untuk memantau peredaran dan penggunaan pupuk dan pestisida. Hasil sementara menunjukkan bahwa ketersediaan pupuk bersubsidi di Kulon Progo cukup memadai.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo rutin memantau ketersediaan dan distribusi pupuk bersubsidi di tingkat distributor, kios pupuk, dan kelompok tani. Hal ini dilakukan untuk memastikan enam aspek yang tepat, yaitu mutu, jumlah, jenis, harga, waktu, dan tempat.
Pada pengawasan terakhir yang dilakukan, stok pupuk di Kios Pupuk Tumarindo Tani II tercatat sebanyak 7.630 kilogram Urea dan 17.200 kilogram Phonska. Sedangkan di Kios Pupuk KUD Sari Mulyo Kembang, tercatat 1.700 kilogram Urea dan 1.551 kilogram Phonska. Beberapa kelompok tani seperti Tani Rejo dan Sido Makmur sedang menyelesaikan masa panen dan bersiap untuk musim tanam berikutnya.
Ardinawati menyarankan petani untuk membeli pupuk secara kolektif melalui kelompok tani masing-masing agar kebutuhan pupuk dapat dihitung dengan baik. Kios pupuk atau BRILink akan menyediakan pupuk sesuai permintaan.
Masalah yang sering terjadi adalah ketika petani membeli pupuk bersubsidi secara mandiri, stok di kios pupuk kosong karena menunggu proses penebusan pupuk dari kios pupuk ke distributor, yang membutuhkan waktu.
Ia juga menjelaskan bahwa kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani dapat diperoleh sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) dan penebusan berlaku sepanjang tahun anggaran, mulai dari tanggal 1 Januari hingga 31 Desember.
Saat ini, sejumlah petani, kata Ardinawati, masih dalam proses pengajuan Kartu Tani di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Hal ini sebagai bentuk monitoring penebusan pupuk bersubsidi yang tepat sasaran, Kementerian Pertanian bekerjasama dengan BRI mempersembahkan Kartu.
Tidak hanya kemudahan dalam menebus pupuk bersubsidi, dengan Kartu Tani, para petani juga sekaligus menumbuhkan kebiasaan menabung dan mempermudah akses ke layanan perbankan.
"Bagi Kios Pupuk Lengkap, penebusan pupuk bersubsidi menggunakan Kartu Tani mempermudah pencatatan transaksi dan penyampaian laporan untuk penagihan subsidi, serta KPL berkesermpatan mendapatkan penghasilan tambahan sebagai agen Lakupandai," demikian keterangan resmi BRI Regional Yogyakarta pada Selasa (27/6/2023).
Selain itu, bagi Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah dan PT Pupuk Indonesia, Kartu Tani dapat mempermudah monitoring transaksi penebusan pupuk bersubsidi melalui dashboard Bank dan memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran.
"Selain itu Kartu Tani merupakan bentuk literasi dan inklusi keuangan bagi seluruh ekosistem pertanian di Indonesia," lanjut informasi terkait.
Untuk diketahui, hingga Oktober tahun 2020 silam, distribusi Kartu Tani di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai 92,91 persen dari total 1.866.678 kartu yang terdistribusi.
Berita Terkait
-
Luis Milla Sampai Bilang Begini, Ada Apa dengan Persib Jelang BRI Liga 1 2023-2024?
-
Jadi Kapten Tim, Arthur Irawan Singgung Soal Usia Emas Pemain
-
Tebus Pupuk Bersubsidi, Petani di Babel, Riau dan Kalsel Cukup Tunjukkan KTP
-
Luis Milla: Persib Akan Sangat Sulit Lawan Madura FC di Lawal Laga BRI Liga 1 2023-2024
-
Tok! Bank BRI Resmi jadi Sponsor Liga 1 untuk Ketiga Kalinya, Zainudin Amali: Kalau Mereka Rugi, Tidak Mungkin Mau jadi Sponsor
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
Terkini
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh