SuaraJogja.id - Dinas Perhubungan (Dishub) DIY melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) untuk mengurai kepadatan kendaraan di kawasan kawasan sumbu filosofis Malioboro selama libur panjang Idul Adha 1444 H. Diantaranya dengan dengan mengalihkan arus kendaraan yang ingin masuk ke kawasan Malioboro selama 24 jam.
Sebab dimungkinkan kendaraan yang masuk ke kawasan Malioboro meningkat drastis, termasuk dari luar kota. Tanpa rekayasa, maka kemacetan panjang akan terjadi di kawasan sumbu filosofi.
Pelaksana Tugas Kepala Dishub DIY, Sumariyoto mengungkapkan, ada tiga skema yang bakal diterapkan. Bila volume kendaraan tergolong normal, maka kendaraan dari arah Jalan Mangkubumi atau Tugu Yogyakarta akan diperkenankan masuk ke kawasan Malioboro seperti biasa.
"Namun jika tergolong padat, jalan masuk Malioboro hanya berada di satu pintu yakni dari jalan suryotomo," ujar dia, Kamis (29/6/2023).
Menurut Sumariyoto, kendaraan yang memasuki kawasan Malioboro pun harus memutari kawasan tersebut searah jarum jam bila volume kendaraan tinggi. Kendaraan diarahkan terlebih dahulu ke arah Kridosono untuk mengurai kemacetan.
"Kemudian jika sedikit crowded kendaraan dari arah Mangkubumi tidak bisa putar tapi muter dari Kridosono," tambahnya.
Selain kawasan sumbu filosofis, Dishub DIY juga turut melakukan pengawasan di tempat-tempat wisata yang ramai dikunjungi wisatawan. Giat tersebut dilakukan dengan berkoordinasi dengan Dishub di Kabupaten/Kota se-DIY.
"Kami hanya koordinasi dengan teman teman di destinasi," jelasnya.
Sementara dalam penyelenggaraan Garebeg Besar pada Kamis, (29/06/2023), sejumlah area di sekitar Keraton Jogja diberlakukan no fly zone atau zona larangan terbang.
Baca Juga: Daging Qurban Idul Adha Bingung Mau Diapain? Berikut Resep Sate Maranggi
Hal ini sesuai aturan larangan penerbangan drone yang diterbitkan oleh AirNav Indonesia dengan No NOTAM B1212/23NOTAMN. larangan tersebut menurutnya berlaku pada 29 Juni 2023 dari pukul 05.00 WIB hingga 23.59 WIB.
"Mohon masyarakat untuk tidak menerbangkan drone di area tersebut karena sudah terbit notam yang steril dari drone mohon untuk tidak diterbangkan," paparnya.
Sumariyoto menambahkan, pada saat Garebeg, Malioboro juga disterilkan. Sebab gunungan mengarah ke Kepatihan selain ke Masjid Gede Kauman.
"Contra flow dari Keraton menuju ke kepatihan, paling butuh waktu sekitar satu jam untuk menutup," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Bantuan dari BRI Telah Jangkau Lebih dari 70 Ribu Masyarakat Terdampak di Sumatera
-
Korupsi Bupati Sleman, Kuasa Hukum Tegaskan Peran Raudi Akmal Sesuai Tugas Konstitusional DPRD
-
Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Sleman Tutup Usia
-
5 Armada Bus Jakarta-Jogja Murah Meriah untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang