Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 04 Juli 2023 | 16:25 WIB
Warga empat padukuhan di Sleman protes keberadaan kandang ayam yang tak berizin. [Istimewa]

SuaraJogja.id -  Warga dari Padukuhan Brayut, Kalurahan Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Sleman mengeluhkan keberadaan kandang ayam di sekitar lingkungannya. Pasalnya bau limbah kotoran hingga kehadiran lalat yang cukup banyak itu semakin mengganggu masyarakat. 

Seorang warga Brayut, Galih mengatakan tidak hanya warga di padukuhannya saja yang merasa terganggu. Keresahan terhadap kandang ayam itu juga dirasakan oleh sebagaian warga di tiga padukuhan lainnya yakni Karangtanjung, Karangasem dan Toino.

"Kawasan kandang tersebut sudah berdiri lebih dari 20 tahun dan tidak berizin lebih dari 15 tahun. Kemudian yang jadi permasalahan adalah keberadaan kandang di kawasan padat penduduk dengan standart AMDAL yang sangat tidak baik," kata Galih saat dikonfirmasi awak media, Selasa (4/7/2023).

Hal itu, kata Galih, membuat kandang-kandang tersebut menjadi sumber penyakit. Sebab lalat yang bermunculan hingga polusi udara yang sudah mencapai radius 300 meter.  Bahkan sejumlah warga kesehatannya turut terdampak hingga ada yang mengalami diare.

Baca Juga: Pelatih PSS Sleman Terkendala Komunikasi, Pemain Bilang Yes Tapi Tak Paham

Lokasi kandang ayam itu sendiri berada di Padukuhan Karangtanjung. Namun letaknya sangat dekat dengan tiga padukuhan lainnya, Brayut, Karangasem dan Toino. 

"Jadi secara otomatis 4 padukuhan tersebut terdampak. Ada 8 kandang, dengan 3-4 pemilik, sudah berdiri lebih dari 20 tahun," ucapnya.

Disampaikan Galih, warga sudah sempat melapor ke OPD dan kalurahan terkait. Sejumlah warga juga sudah sering menyampaikan langsung ke pemilik kandang tapi tidak ada respon.

Hingga akhirnya beberapa waktu lalu, warga dari empat padukuhan terdampak itu berinisiatif untuk memasang beberapa spanduk agar menindaklanjuti kandang ayam tersebut. Namun spanduk itu hanya terpasang 1 hari. 

"Spanduk itu di pasang bersama-sama empat padukuhan. Spanduk cuma terpasang satu hari. Warga sudah sering meminta untuk di mediasi, baru terlaksana tanggal 7 Juni kemarin," tandasnya.

Baca Juga: Bek Bali United Dapat Pengalaman Berharga di Laga Debutnya Kontra PSS Sleman, Elias Dolah: Saya Tidak Bisa Berkata Apa

Terpisah, Jogoboyo Pandowoharjo Margono mengakui keberadaan kandang itu sudah cukup lama. Meski tak tahu kapan pastinya namun kandang ayam itu sudah berdiri bahkan sejak sebelum 2009 lalu.

Disampaikan Margono, setidaknya ada dua kandang ayam yang bermasalahan. Sedangkan keluhan warga terkait dengan kemunculan lalat dan bau tak sedap.

"Warga menolak karena dampaknya. Jadi ada lalat dan aroma bau," terang Margono.

Ia membenarkan ada pemasangan spanduk kerasahan warga terkait kandang ayam tersebut. Namun pemasangan itu sudah cukup lama dan telah dicopot.

"Udah sekitar dua minggu yang lalu (pemasangan spanduk)," ucapnya.

Load More