SuaraJogja.id - Ribuan orang Aliansi Buruh Yogya yang merupakan gabungan dari berbagai Serikat Pekerja/Serikat Buruh mendesak pimpinan DPP Konfederasi maupun Federasi di Jakarta untuk segera mendeklarasikan dan mendukung Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden Periode 2024-2029.
Ketua KSPSI DIY Ruswadi mengatakan ada lebih dari 1.000 peserta yang hadir mewakili seluruh elemen buruh mulai dari buruh garmen, buruh tani dan tembakau, nelayan, ojol dan pekerja UKM yang tergabung dalam gerakan ini. Hal tersebut sebagai bentuk kekecewaan mereka atas rezim pemerintahan kali ini.
"Aliansi Buruh Yogyakarta berkumpul untuk merespon kondisi mereka karena kebijakan Omnibuslaw dan RUU Kesehatan telah merugikan nasib mereka," ujar Ruswadi ditemui di Gelanggang Olah Raga (GOR) Tridadi, Sleman, Minggu (9/7/2023).
Ruswadi menilai Anies merupakan sosok yang ideal untuk memimpin bangsa Indonesia ke depan. Sekaligus memutus rezim pemerintahan saat ini yang dikhawatirkan akan diteruskan oleh bakal calon presiden lainnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Anies Baswedan Resmi Jadi Tersangka terkait Stadion JIS
Pemilihan Anies bukan tanpa alasan. Ia mencontohkan peran Anies yang selalu berpihak kepada buruh atau serikat pekerja saat lima tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Hal itu dibuktikan dengan kinerja Anies yang dapat menaikkan upah pekerja DKI yang tinggi dengan tidak mengacu pada Omnibuslaw. Selain itu juga sejumlah kebijakan yang berpihak lainnya seperti naik bus gratis, hingga pendidikan dan sembako yang disubsidi.
"Ini sepakat teman-teman buruh DIY mendeklarasikan mendesak kepada pimpinan pusat serikat pekerja yang ada di Jakarta, baik KSPSI dan lainnya, untuk segera mendeklarasikan menudukung Anies sebagai capres 2024," tuturnya.
"Aliansi Buruh Yogyakarta mendesak kepada Pimpinan DPP Konfederasi maupun Federasi di Jakarta untuk segera mendeklarasikan dan mendukung H. Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden Periode 2024-2029", imbuhnya.
Tak hanya mendesak deklarasi dukungan kepada Anies segera dilakukan. Aliansi Buruh Yogyakarta yang terdiri dari DPD KSPSI, PD FSP NIBA, GIP, PD TSK, PD PGSI, PD Parekraf, FBI, DPD SPN, dan KSBSI meminta sejumlah tuntutan kepada pemerintah untuk dijalankan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Anies Ngamuk karena Surya Paloh Cabut Dukungan
Pertama, dengan membatalkan dan mencabut UU No. 6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja. Kedua, Cabut Permenaker No. 5 Tahun 2023, ketiga, tinjau kembali RUU Kesehatan yang mengkategorikan tembakau setara narkotika dan psikotropika.
Berita Terkait
-
Makna Gaun Pernikahan Mutiara Baswedan Rancangan Didit Hediprasetyo, Prabowo Spill Tak Dibayar
-
Film Jumbo Dipuji Anies Baswedan, Benih Lahirnya Studio Ghibli Tanah Air
-
Intip Baju Pernikahan Anak Anies Baswedan, Dirancang Khusus oleh Didit Hediprasetyo Anak Prabowo
-
Bak Pinang Dibelah Dua: Gaya Komunikasi PM Singapura Disandingkan Anies Baswedan
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari
-
Curhat Petani Gulurejo, Ladang Terendam, Harapan Pupus Akibat Sungai Mendangkal