SuaraJogja.id - Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan DIY (ORI DIY) Budhi Masturi memaparkan hasil pendalaman data terbaru kasus numpang kartu keluarga (KK) pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 sistem zonasi di Yogyakarta.
Berdasarkan pengumpulan keterangan dan informasi di lapangan sejumlah pihak terlibat dalam kasus numpang KK ini. Ternyata ditemukan fakta bahwa praktik numpang KK dalam PPDB masih terjadi.
"Setelah kita cek ricek kalau diberita sebelumnya ada 10 anak dalam setiap KK. Kemarin kita ke Dukcapil itu akhirnya terkonfirmasi yang terdaftar di Dukcapil ada 11 [anak]. Jadi satu KK ada yang 6, satu KK 5. Total 11 anak," kata Budhi, Kamis (13/7/2023).
Selain itu, Budhi menyebit pihaknya juga memperoleh informasi lanjutan mengenai KK asal anak tersebut, alamat asal, hingga orang tua yang bersangkutan. Pada umumnya anak-anak yang numpang KK itu memang aslinya bertempat tinggal atau berada di luar ring zona sekolah.
Baca Juga: Jadi Sorotan Kementerian, Kisruh Kecurangan PPDB Zonasi Kota Bogor Diselidiki Polisi
Tak sampai di situ saja, ORI DIY kemudian melanjutkan penelusuran lebih jauh. Diketahui alamat dalam KK tersebut ternyata berada di dekat SMP dan SMA negeri yang dianggap masyarakat sebagai sekolah favorit di Kota Jogja.
"Nah kita cek ke lapangan terkonfirmasi alamat tersebut berada di dalam lingkungan SMP Negeri. Dihuni oleh pengelola kantin sekolah, 1 alamat 2 KK, yang satu KK orang tuanya yang menghuni kantin, yang satu KK anak dan menantunya," ungkapnya.
Pihaknya hanya menemukan fakta bahwa hanya orang tuanya yang tinggal di sana. Sedangkan menantunya tinggal di luar atau tempat lain.
"Jadi KK itu hanya administrasi aja di situ, orangnya de facto tidak ada di lokasi itu, tempat tinggalnya agak jauh," ucapnya.
Diungkapkan Budhi, terkonfirmasi pula dari sana bahwa anak-anak itu memang bukan anggota keluarga mereka. Sehingga anak-anak itu memang sengaja dititipkan dalam KK tersebut untuk keperluan PPDB.
Baca Juga: Kisruh PPDB Zonasi Juga Terjadi Bandung Barat, Orang Tua Siswa Sakit Hati dengan Sekolah
Pendalaman dilakukan lagi, ORI DIY menemukan bahwa ada sudah pergeseran atau pergantian dalam KK tersebut. Dari data tahun 2022 yang dipegang ORI DIY, sudah ada nama anak yang hilang dari tahun sebelumnya atau 2021.
Berita Terkait
-
Cara Download Kartu Keluarga (KK) Online Lewat Ponsel
-
PPDB Resmi Berganti Jadi SPMB, Ini Tindak Lanjut Pemda
-
SPMB Andalkan Sekolah Negeri, PSPK Ingatkan Dikdasmen Masih Ada 310 Daerah Kekurangan SMAN
-
Perubahan Sistem Zonasi SPMB, Menteri Dikdasmen: Murid Bisa Sekolah Lintas Provinsi, Asalkan Dekat Rumah
-
SPMB 2025 Apa Ada Zonasi? Penerimaan Siswa Jalur Baru Sistem Pengganti PPDB
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
Terkini
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin