SuaraJogja.id - Polda DIY buka suara terkait dengan dugaan mahasiswa UMY berinisial R yang menjadi korban pembunuhan dan mutilasi di Sleman saat melakukan penelitian mengenai komunitas LGBT.
Pihak kampus menduga kedua pelaku W dan RD adalah responden penelitian dari mahasiswa R tersebut.
"Itu masih nanti didalami lagi, Dirreskrimum yang akan menjelaskan," kata Wakapolda DIY Brigjen R Slamet Santoso ditemui di UGM, Senin (31/7/2023).
Slamet belum bisa memastikan secara pasti terkait dugaan tersebut. Namun ia menyebut bahwa kepolisian saat ini masih terus menggali fakta-fakta baru terkait kasus tersebut.
Termasuk dengan kebenaran apakah mahasiswa R itu memang tengah menjalani penelitian atau tidak. Informasi selanjutnya nantinya akan disampaikan oleh jajaran Ditreskrimum Polda DIY.
"Iya pasti dari Dirreskrimum nanti akan menyampaikan bagaimana fakta-fakta itu yang ada," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Internasional UMY, Achmad Nurmandi, membeberkan bahwa Redho adalah mahasiswa UMY penerima dana hibah (beasiswa) penelitian mahasiswa.
Beasiswa itu merupakan bagian dari program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Republik Indonesia Tahun 2023.
Sementara itu topik penelitian yang diajukan oleh Redho adalah mengenai perilaku menyimpang kaum gay (LGBT). Dalam penelitian itu, Redho diharuskan mengumpulkan data primer dengan berinteraksi dan masuk kelompok yang berafiliasi dengan LGBT.
Baca Juga: Hasil Tes DNA Korban Mutilasi di Sleman Tak Kunjung Diungkap ke Publik, Polda DIY Bilang Begini
Informasi yang didapat Achmad bahwa mendiang Redho mencoba memasuki kelompok atau Individu yang terlibat LGBT melalui media sosial Facebook.
"Jadi memang sedang meneliti, namanya meneliti kan orang harus mencari informasi," kata Achmad pada Kamis (27/7/2023).
"Kelompok-kelompok unik di Jogja, kelompok-kelompok LGBT, kelompok radikal. Yang kita tahu kan sudah 3 bulan dia meneliti itu, cuma kan masuk kelompok itu susah," sambungnya.
Achmad kemudian menduga kedua pelaku menjadi responden penelitian dari Redho. Hal itu karena kedua pelaku adalah seorang penjual kerupuk dan pelayan rumah makan yang keseharian aktifitasnya tidak ada hubungan berimbang dengan aktifitas Redho sebagai mahasiswa yang aktif berorganisasi.
"Kemungkinan kedua pelaku ini responden penelitian korban tentang LGBT itu," tutur Achmad.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki