SuaraJogja.id - Pemasangan baliho sosok-sosok capres hingga caleg di berbagai daerah masih marak dilakukan. Terlebih jelang Pemilu 2024 yang tinggal beberapa bulan lagi.
Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sujito menilai baliho capres hingga caleg jelang Pemilu 2024 mendatang tidak lagi diperlukan. Jika tetap dipasang justru baliho-baliho politik tersebut hanya akan menjadi sampah visual.
Menurutnya pesta demokrasi sekarang ini sudah tidak perlu dihiasi dengan penempatan-penempatan baliho berbau politik. Melainkan sebaiknya lebih berfokus kepada menampung aspirasi masyarakat.
"Iya [tidak perlu baliho] itu sampah visual. Kita ini Jogja sudah banyak sampah. Jadi nanti kalau sampah visual tambah ribut. Nah demokrasi jangan dikotori oleh baliho-baliho yang sering kali enggak berguna," kata Arie, dikutip Kamis (3/8/2023).
Arie menyebut bahwa sosok-sosok politikus yang terlalu banyak menghadirkan baliho justru merupakan pribadi yang tidak terlalu percaya diri. Padahal seharusnya para calon wakil rakyat itu bertindak sebaliknya.
"Orang yang hanya menghadirkan baliho, sebetulnya dia gak percaya diri karena enggak berani ketemu rakyat. Harusnya dia berani bertemu rakyat," ucapnya.
Persoalan ini tak hanya harus dipikirkan oleh para capres dan caleg saja. Melainkan juga para tim sukses (timses) masing-masing pihak.
Agar kemudian dapat menciptakan suatu kampanye yang lebih efektif. Tanpa kemudian harus menciptakan sampah visual dengan berbagai baliho yang dipasang.
Disampaikan Arie bahwa selama ini baliho dan alat peraga kampanye laimmya itu yang cukup membuat biaya politik semakin tinggi. Dikhawatirkan hal itu justru berdampak negatif setelah yang bersangkutan terpilih nanti.
Baca Juga: Soroti Etika Berpolitik Para Capres dan Caleg, Pengamat Politik UGM Singgung Keterlibatan Masyarakat
"Termasuk kampanye-kampanye itu juga enggak perlu lah urakan yang selama ini ada. Sekarang harus lebih edukatif lebih dialog, lebih datangi ke masyarakat, enggak perlu banyak pasang baliho-baliho itu, kalaupun itu ya tapi sebetulnya itu enggak penting," sebut dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Tak Hanya Siswa, Guru SMP Ikut Keracunan Makan Bergizi Gratis di Sleman, Ternyata Ini Alasannya
-
Tim SAR Evakuasi 2 Peserta Diklatsar yang Lemah di Lereng Merapi Tengah Malam
-
Tuntutan Terdakwa Kecelakaan BMW Maut Sleman Disorot, Fakta-fakta Ini jadi Keringanan dan Pemberatan
-
Siswa di Tiga Sekolah Sleman Dibawa ke Puskesmas usai Diduga Keracunan MBG, Satu Dirujuk ke RSA UGM
-
3 Link Aktif DANA Kaget: Cuma Sekali Klik, Saldo Langsung Bertambah ke Dompet Digitalmu