SuaraJogja.id - Sebanyak 30 tokoh dunia di bidang keagamaan dan akademi dari berbagai negara berkumpul di Yogyakarta dan Borobudur dalam ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC) 2023 Cultural Visit.
Rangkaian kegiatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini digelar dalam rangka menciptakan perdamaian, harmoni dan stabilitas global melalui peran agama.
"ASEAN IIDC 2023 merupakan agenda yang memfasilitasi dialog antar-budaya,kolaborasi ilmiah, dan pertukaran pengetahuan yang berharga di antara komunitas akademik dan praktisi dari berbagai negara di kawasan ASEAN," ungkap Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNY), Widya Priyahita dikutip, Minggu (6/8/2023).
Menurut Widya, ASEAN IIDC 2023 Cultural Visit menjadi penting untuk memperkuat pemahaman sejarah dan budaya, melakukan apresiasi seni dan arsitektur dan memberi pengalaman spiritual. Selain itu mendorong pengembangan pariwisata, dan mendukung pelestarian budaya.
Seluruh perjalanan di agenda ini juga menjadi kesempatan eksklusif peserta untuk berjejaring dan mempererat persahabatan antar-negara. Bahkan menjadi jembatan penting untuk memperkuat hubungan antarbangsa, mempromosikan persahabatan perdamaian, dan mendorong kerjasama ilmiah yang berkelanjutan di kawasan ASEAN.
"Ini adalah semangat kolaborasi, inklusivitas, dan saling pengertian," ujar dia.
Sementara Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Febrina Intan mengungkapkan kegiatan keagamaan di destinasi yang dikelola, termasuk Candi Borobudur merupakan salah satu wujud nyata bertumbuhnya kegiatan Spiritual Tourism di kawasan candi tersebut. Wisata spiritual pun turut menyertai sebagai penguat program Quality and Sustainable Tourism.
"Wisata spiritual dapat memberikan dampak perekonomian bagi masyarakat dan lingkungan sekitar," ujarnya.
Febrian berharap penyelenggaraan kegiatan-kegiatan keagamaan dapat membangun keharmonisan baik harmoni spiritual dalam diri dan semesta. Dengan demikian tercipta harmoni sesama dalam keberagaman.
Baca Juga: Google Kritik Rancangan Perpres Jurnalisme Berkualitas, Ancam Keberagaman Sumber Berita bagi Publik
"Juga harmoni semua stakeholders terkait, baik komunitas dan institusi dalam menjaga dan memelihara Candi Borobudur sebagai
kebanggaan bangsa Indonesia," katanya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
Deretan Kontroversi Bella Shofie, Kini Dituduh Tak Pernah Ngantor sebagai Anggota DPRD
-
Menko Airlangga Cari-cari Rojali dan Rohana di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen: Hanya Isu!
-
Data Ekonomi 5,12 Persen Bikin Kaget! Tapi Raut Wajah Sri Mulyani Datar dan Penuh Misteri!
-
Harus Viral Dulu, Baru PPATK Buka 122 Juta Rekening Nasabah yang Diblokir
-
Profil Bupati Pati Sudewo yang Menaikkan Pajak 250 Persen
Terkini
-
Misteri Pantai Krakal Gunungkidul: Jasad Tanpa Kepala Ditemukan, Identifikasi DNA Jadi Andalan
-
Kebijakan Royalti Musik Timbulkan Resistensi UMKM, Pemda DIY Siapkan Skema Solusi
-
Penembakan di Lapangan Minggiran Yogyakarta: Tuduhan Curi Senar Layangan Berujung Petaka
-
Niat Tagih Utang Berubah Jadi Tangis: Kisah Pria di Depan Pusara Sahabatnya Bikin Nyesek
-
Jogja-Solo Makin Dekat: Kapan Tol Ini Rampung? Ini Progres & Exit Tol Terbarunya