Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 06 Agustus 2023 | 12:50 WIB
Tokoh agama dan akademi dunia berkumpul dalam ASEAN IIDC 2023 Cultural Visit, Sabtu (5/8/2023). [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Sebanyak 30 tokoh dunia di bidang keagamaan dan akademi dari berbagai negara berkumpul di Yogyakarta dan Borobudur dalam ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC) 2023 Cultural Visit.

Rangkaian kegiatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini digelar dalam rangka menciptakan perdamaian, harmoni dan stabilitas global melalui peran agama.

"ASEAN IIDC 2023 merupakan agenda yang memfasilitasi dialog antar-budaya,kolaborasi ilmiah, dan pertukaran pengetahuan yang berharga di antara komunitas akademik dan praktisi dari berbagai negara di kawasan ASEAN," ungkap Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNY), Widya Priyahita dikutip, Minggu (6/8/2023).

Menurut Widya, ASEAN IIDC 2023 Cultural Visit menjadi penting untuk memperkuat pemahaman sejarah dan budaya, melakukan apresiasi seni dan arsitektur dan memberi pengalaman spiritual. Selain itu mendorong pengembangan pariwisata, dan mendukung pelestarian budaya.

Baca Juga: Google Kritik Rancangan Perpres Jurnalisme Berkualitas, Ancam Keberagaman Sumber Berita bagi Publik

Seluruh perjalanan di agenda ini juga menjadi kesempatan eksklusif peserta untuk berjejaring dan mempererat persahabatan antar-negara. Bahkan menjadi jembatan penting untuk memperkuat hubungan antarbangsa, mempromosikan persahabatan perdamaian, dan mendorong kerjasama ilmiah yang berkelanjutan di kawasan ASEAN.

"Ini adalah semangat kolaborasi, inklusivitas, dan saling pengertian," ujar dia.

Sementara Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Febrina Intan mengungkapkan kegiatan keagamaan di destinasi yang dikelola, termasuk Candi Borobudur merupakan salah satu wujud nyata bertumbuhnya kegiatan Spiritual Tourism di kawasan candi tersebut. Wisata spiritual pun turut menyertai sebagai penguat program Quality and Sustainable Tourism.

"Wisata spiritual dapat memberikan dampak perekonomian bagi masyarakat dan lingkungan sekitar," ujarnya.

Febrian berharap penyelenggaraan kegiatan-kegiatan keagamaan dapat membangun keharmonisan baik harmoni spiritual dalam diri dan semesta. Dengan demikian tercipta harmoni sesama dalam keberagaman.

Baca Juga: Angkat Keberagaman Sekaligus Penggerak Ekonomi, Pawai Colorful Medan Carnival Berlangsung Meriah

"Juga harmoni semua stakeholders terkait, baik komunitas dan institusi dalam menjaga dan memelihara Candi Borobudur sebagai
kebanggaan bangsa Indonesia," katanya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More