SuaraJogja.id - Sejumlah pihak baru saja melaporkan pengamat politik Rocky Gerung ke polisi akibat pernyataannya yang menghina Presiden Joko Widodo (jokowi). Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pun ikut bersuara terkait kasus Rocky Gerung tersebut.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyatakan, adanya kasus tersebut diharapkan membuat semua pihak introspeksi diri.
"Saya pikir kita berbangsa bernegara itu harus terus saling berdialog. Nah, lebih dari itu, berbagai kasus [rocky gerung] dan yang terjadi di Indonesia ini harus menjadi introspeksi untuk semuanya," papar Haedar di UMY, Minggu (6/8/2023).
Haedar menyatakan, semua orang bisa melakukan hal sama seperti Rocky yang menyampaikan pernyataannya terkait Jokowi dengan alasan berdasarkan perspektif kritik. Namun dia harus siap konsekuensi juga dari perspektif hukum.
Baca Juga: Redam Kontroversi, Muhammadiyah Dukung Penetapan Tersangka Panji Gumilang
"Ya kan rocky gerung sendiri menempatkan pada dua perspektif kan, dia siap dalam perspektif hukum untuk menjalani. Tapi juga dia ingin menjelaskan dalam perspektif kritik sebagai sebuah kegiatan intelektual," paparnya.
Karenanya berkaca dari kasus tersebut, Haedar menilai pentingnya melakukan dialog dalam menyelesaikan masalah. Para elite pun diminta untuk semakin bijaksana, cerdas, menunjukkan jiwa kenegarawan dan menempatkan kepentingan bangsa, negara dan persatuan di atas segalanya.
Apalagi Indonesia sudah merdeka lebih dari setengah abad dan tahun ini memasuki 78 tahun kemerdekaannya. Bangsa ini harus semakin dewasa setelah Indonesia merdeka 78 tahun lamanya.
"Apakah kita berbangsa bernegara mengelola negara sudah sesuai konstitusi, cita-cita kenegaraan, kebangsaan para pendiri bangsa dan kemaslahatan rakyat yang terbesar. Karena kan politik berbangsa bernegara itu kompleks. Saya pikir, oke, dalam dinamika bangsa ada polemik, ada perbedaan, ada dinamika," kata dia.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Rocky Gerung Pertanyakan Mengapa Prabowo Puji Jokowi: Semua Paramater Memburuk
-
Rocky Gerung Dukung Aksi Mahasiswa Indonesia Gelap: Demo Cara Tagih Janji Prabowo
-
Mengenal Kiaf Farid Ma'ruf: Dari Cuci Piring di Mesir hingga Promosi Perjuangan Kemerdekaan Indonesia ke Dunia Arab!
-
Puasa Ramadhan 2025 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Catat Tanggalnya!
-
"Pahit di Dalam", Ungkapan Rocky Gerung Soal Pujian Prabowo ke Jokowi
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali