SuaraJogja.id - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Cahya Purnama memastikan bahwa tidak ada persoalan terkait dengan sampah atau limbah medis yang diproduksi rumah sakit atau puskesmas di wilayahnya. Pasalnya limbah medis itu sudah langsung diolah oleh pihak ketiga.
"Memang untuk di rumah sakit maupun puskesmas untuk sampah limbah medis itu tidak masalah, karena kita sudah olahkan ke pihak ketiga sejak dulu," kata Cahya, Rabu (9/8/2023).
Tak hanya limbah medis kering layanan kesehatan saja yang diolah. Pengolahan limbah cair pun sudah disiapkan secara khusus agar tak mencemari lingkungan.
"Jadi ini tidak diolah di rumah sakit tapi sudah diolahkan ke pihak ketiga. Sampah atau limbah cairnya juga sudah masing-masing rumah sakit atau puskesmas sudah punya alat pengelolaan limbah sendiri, IPAL-nya," terangnya.
Baca Juga: Nggak Takut Jorok, Intip 9 Potret Prilly Latuconsina Pungut Sampah Usai Acara JFC 2023
Kendati demikian, masih ada sampah domestik yang dihasilkan oleh masing-masing rumah sakit atau puskesmas. Hal itu yang masih menjadi perhatian seluruh pihak.
Namun, disampaikan Cahya, sampah domestik dari rumah sakit itu kini sudah mulai diolah secara mandiri. Setidaknya dari pemilahan sampah-sampah tersebut.
"Cuma yang jadi masalah memang sampah domestik. Di Sleman itu cukup besar, kayak (RSUP Dr) Sardjito itu mungkin satu hari untuk sampah domestik bisa tiga truk itu," ungkapnya.
"Terus kemudian untuk rumah sakit kayak yang lapor ke kami PDHI dan sebagainya itu pengelolaan sampah domestiknya memang akhirnya ditangani sendiri," imbuhnya.
Pemilahan sampah itu memang sudah dianjurkan pemerintah kepada seluruh masyarakat. Tidak terkecuali kepada pihak-pihak layanan kesehatan baik rumah sakit maupun puskesmas.
Baca Juga: Kelakuan Tak Senonoh Oklin Fia Viral, Putra Mending Ustadz Jefri Al Bukhori: Sampah!
"Pemilahan sampah itu harus dilakukan selesai di tempat produksi sampah itu sendiri, artinya kalau di rumah sakit yang memproduksi rumah sakit ya harus selesai di rumah sakit. Masyarakat juga harusnya selesai di masyarakat," ujarnya.
"Dipilah terutama sampah yang basah ini tadi. Ini harus betul-betul dipilah dengan baik, kalau memungkinkan diolah menjadi kompos dan sebagainya itu akan menjadi lebih bagus," tandasnya.
Berita Terkait
-
Kolaborasi Nyata Jaga Lingkungan, Alfamart dan Noovoleum Siap Jaga Bumi
-
Atasi Gunung Sampah, Unilever Indonesia & GIZ Indonesia Luncurkan Proyek SULE-WM untuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Cara Unik Perusahaan BUMN Kelola Sampah
-
Sampoerna dan Waste4Change Daur Ulang Hampir 3 Ton Sampah pada 2024
-
Trump Bolehkan Lagi Pemakaian Sedotan Plastik di AS: Tidak Berpengaruh Pada Hiu
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali