SuaraJogja.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengungkap kondisi terkini penanganan kelaparan di Papua Tengah. Secara umum kondisi di sana sudah tertangani dengan baik.
"Untuk Papua Tengah sudah tertangani, sekarang tiap hari sudah dipasok untuk bahan pangan sebagian bisa langsung ke Agandugume, bandara yang terdekat di tiga distrik ini dan sebagian di tempatkan di Bandara Sinak itu distrik yang berdekatan," kata Muhadjir ditemui awak media di SM Tower Muhammadiyah, Yogyakarta, Jumat (11/8/2023).
Namun jarak masih menjadi persoalan yang harus dihadapi. Pasalnya jika bahan pangan itu ditaruh di Bandara Sinak maka harus diambil melalui jalan kaki selama dua hari satu malam.
"Oleh karena itu kita upayakan sekarang ini semaksimal mungkin bisa diturunkan di Bandara Agandugume," imbuhnya.
Disampaikan Muhadjir, untuk target jangka pendek pihaknya mengupayakan agar ketersediaan makanan tiga bulan ke depan cukup untuk tiga kecamatan di sana. Sedangkan untuk target jangka menengah adalah percepatan perpanjangan runway atau landasan pacu di Bandara Sinak.
"Untuk jangka menengahnya nanti akan kita bangun, kita perpanjang runway Bandara Sinak. Sehingga nanti (pesawat) Hercules bisa landing," ujarnya.
"Kalau Hercules bisa landing sehingga kita mengangkut bahan-bahan pangan, bukan itu saja termasuk material untuk pembangunan infrastruktur nanti bisa lewat Sinak ini," sambungnya.
Perpanjangan runway di Bandara Sinak ini, kata Muhadjir menjadi krusial untuk distribusi logistik. Pasalnya lokasi Bandara Sinak dinilai cukup strategis menjangkau beberapa distrik di sekitarnya.
"Sinak ini bandara yang sangat strategis karena bisa menjangkau ke beberapa distrik sekitarnya. Baik tidak hanya di distrik Kabupaten Puncak termasuk distrik yang ada di kabupaten di luarnya, termasuk Puncak Jaya, Lanny Jaya," ungkapnya.
Baca Juga: Menko Muhadjir Sindir Pejabat yang Tutupi Kelaparan di Papua
Ketika nanti Bandara Sinak sudah dapat digunakan untuk mendaray pesawat-pesawat besar, Muhadjir menyebut pemerintah akan melanjutkan pembangunan selanjutnya. Dalam hal ini adalah pembangunan infrastruktur darat guna menghemat biaya.
"Karena kalau seluruhnya mengandalkan udara terus biayanya mahal sekali. Sekali angkut itu tidak sampai 2 ton itu Rp35 juta. Sehingga kadang-kadang yang akan diangkut dengan biaya transportnya lebih mahal biaya transportnya. Kalau nanti darat itu mudah-mudahan bisa segera teratasi," cetusnya.
Terkait pembangunan gudang logistik, ia mengaku sudah dikoordinasikan. Secepatan gudang logistik itu akan dibangun untuk mencukupi kebutuhan pangan di sana.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Gaduh Pemblokiran Rekening, PPATK Ngotot Dalih Melindungi Nasabah
-
Siapa Ivan Yustiavandana? Kepala PPATK Disorot usai Lembaganya Blokir Rekening Nganggur
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
-
4 Rekomendasi HP Murah Vivo Memori Besar, Harga Terjangkau Sudah Spek Dewa
Terkini
-
PSIM Yogyakarta Resmi Perkenalkan Skuad Super League, Usung Semangat 'Sak Sukmamu Sak Jiwamu'
-
Titah Raja Turun: 400 Makam di Tanah Sultan Ground Dibongkar Demi Tol Jogja-Solo
-
Keluarga Arya Daru Akui Pertimbangkan Opsi Cari Kuasa Hukum
-
Soal Temuan Obat di Tubuh Diplomat Arya Daru, Keluarga Ungkap Hal Ini
-
Keluarga Besar Arya Daru: Kami Percaya Kebenaran akan Terungkap!