Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 11 Agustus 2023 | 18:47 WIB
Pemakaman anggota paskibraka Gedangsari yang meninggal. (Dok Polsek Gedangsari)

SuaraJogja.id - Tung Aulia Delfi Safitri (16) siswa SMK N 2 Gedangsari Gunungkidul asal Dusun Bogem Kalurahan Bogem Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Jawa Tengah ini meninggal dunia. Anggota Paskibraka Kapanewon Gedangsari ini dikabarkan meninggal dunia karena kelelahan serta terlambat penanganan.

Pelajar ini meninggal dunia seusai latihan, Rabu (9/8/2023) kemarin. Warga Dusun Bogem menganggap siswa tersebut kelelahan. Namun diperparah dengan buruknya pelayanan Puskesmas yang menangani. Ketiadaan dokter ditambah tidak adanya sopir ambulans mengakibatkan pelajar ini terlambat ditangani hingga nyawanya harus melayang 

T alias S, warga Dusun Bogem Kalurahan Bogem Kecamatan Bayat membenarkan kabar tersebut. Ketika dihubungi melalui nomor pribadinya Kamis (11/8/2023) sore mengungkapkan jika Tung Aulia meninggal dunia Rabu (9/8/2023) malam sekira pukul 19.00 WIB di Puskesmas Bayat.

Dari informasi yang dia terima, Tung Aulia tiba-tiba jatuh sakit usai tiba di rumahnya, Rabu petang. Tengah hari, bocah ini pulang dari sekolah usai latihan paskibraka di lapangan Kapanewon Gedangsari.

Baca Juga: Kasus Paskibraka Meninggal Dunia, Bupati Klaten Bakal Evalausi Kinerja Pelayanan Puskesmas

Siswi itu sempat pergi untuk bermain dan makan bareng dengan teman-temannya. Tung Aulia kemudian pulang ke rumahnya Rabu Sore. Namun sekitar pukul 18.00 WIB, pelajar ini merasa pusing dan kemudian tak sadarkan diri.

Pihak keluarga lantas membawanya  ke Puskesmas Bayat, Klaten, sekitar pukul 18.30 WIB. Untuk sampai ke Puskesmas tidak membutuhkan waktu yang lama karena jarak rumah TA dengan puskesmas sekitar 1 km. 

Namun sampai di Puskesmas ternyata sudah tidak ada dokter. Yang ada hanyalah dua bidan yang sedang piket jaga. Karenanya pelajar ini hendak  dibawa ke rumah sakit. Namun ternyata di Puskesmas tersebut tidak ada sopir ambulans

“pihak keluarga  harus mencari ambulans dulu,”kata dia.

"Geger mas kemarin. Warga di sini pada nggruduk ke Puskesmas,"ujar dia.

Baca Juga: Geger Paskibraka Asal Klaten Meninggal Dunia, Dibawa ke Puskesmas Tapi Tak Ada Dokter hingga Sopir Ambulans

Warga Bogem sendiri menduga remaja ini kelelehan usai latihan paskibraka. Nyawanya tidak tertolong karena bocah ini terlambat dalam penanganan usai tidak ada dokter di Puskesmas dan juga tidak ada sopir ambulans yang bisa membawanya ke rumah sakit.

Terpisah, Kapolsek Gedangsari, AKP Suryanto ketika dikonfirmasi juga membenarkan  jika ada anggota paskibraka di Gedangsari yang meninggal dunia, Rabu (9/8/2023) kemarin. Pagi hari sebelum sakit, bocah ini memang ikut latihan paskibraka.

"Iya, MD mendadak di rumahnya karena sakit,"kata Suryanto, Kamis (11/8/2023).

Namun demikian dia membantah jika pelajar tersebut meninggal karena kelelahan latihan paskibraka. Karena porsi latihan yang diberikan oleh anggota Polsek Gedangsari tidak terlalu berat. 

Suryanto menyebut jika pelajar yang meninggal ini termasuk senior. Selain ikut dalam pasukan, pelajar ini juga sering memberi arahan kepada yuniornya. Namun latihan terakhir tidak ada yang berat dan tidak dilakukan seharian.

Latihan terakhir seperti biasa yaitu mulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 11.00 WIB. Usai latihan siswa-siswa tersebut diperkenankan untuk pulang dan pelajar yang meninggal ini juga sempat bertemu dengan orangtuanya.

"Kalau kelelahan tidaknya saya tidak tahu. Tapi porsi latihan yang kami berikan tidak berat wong hanya untuk upacara biasa. Tidak untuk detik-detik Proklamasi,"terang dia 

Menurutnya porsi latihan tidak seberat Paskibraka tingkat Kabupaten. Karena nanti di Gedangsari hanya akan ada upacara biasa. Di mana untuk upacara detik-detik proklamasi, seluruh Formkompinca bakal melaksanakannya secara daring di Aula Kapanewon.

"Ya kita latihan biasa dari jam 9 sampai jam 11. Dan hanya biasa,"terangnya.

Kontributor : Julianto

Load More