SuaraJogja.id - Tung Aulia Delfi Safitri (16) siswa SMK N 2 Gedangsari Gunungkidul asal Dusun Bogem Kalurahan Bogem Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Jawa Tengah ini meninggal dunia. Anggota Paskibraka Kapanewon Gedangsari ini dikabarkan meninggal dunia karena kelelahan serta terlambat penanganan.
Pelajar ini meninggal dunia seusai latihan, Rabu (9/8/2023) kemarin. Warga Dusun Bogem menganggap siswa tersebut kelelahan. Namun diperparah dengan buruknya pelayanan Puskesmas yang menangani. Ketiadaan dokter ditambah tidak adanya sopir ambulans mengakibatkan pelajar ini terlambat ditangani hingga nyawanya harus melayang
T alias S, warga Dusun Bogem Kalurahan Bogem Kecamatan Bayat membenarkan kabar tersebut. Ketika dihubungi melalui nomor pribadinya Kamis (11/8/2023) sore mengungkapkan jika Tung Aulia meninggal dunia Rabu (9/8/2023) malam sekira pukul 19.00 WIB di Puskesmas Bayat.
Dari informasi yang dia terima, Tung Aulia tiba-tiba jatuh sakit usai tiba di rumahnya, Rabu petang. Tengah hari, bocah ini pulang dari sekolah usai latihan paskibraka di lapangan Kapanewon Gedangsari.
Siswi itu sempat pergi untuk bermain dan makan bareng dengan teman-temannya. Tung Aulia kemudian pulang ke rumahnya Rabu Sore. Namun sekitar pukul 18.00 WIB, pelajar ini merasa pusing dan kemudian tak sadarkan diri.
Pihak keluarga lantas membawanya ke Puskesmas Bayat, Klaten, sekitar pukul 18.30 WIB. Untuk sampai ke Puskesmas tidak membutuhkan waktu yang lama karena jarak rumah TA dengan puskesmas sekitar 1 km.
Namun sampai di Puskesmas ternyata sudah tidak ada dokter. Yang ada hanyalah dua bidan yang sedang piket jaga. Karenanya pelajar ini hendak dibawa ke rumah sakit. Namun ternyata di Puskesmas tersebut tidak ada sopir ambulans
“pihak keluarga harus mencari ambulans dulu,”kata dia.
"Geger mas kemarin. Warga di sini pada nggruduk ke Puskesmas,"ujar dia.
Baca Juga: Kasus Paskibraka Meninggal Dunia, Bupati Klaten Bakal Evalausi Kinerja Pelayanan Puskesmas
Warga Bogem sendiri menduga remaja ini kelelehan usai latihan paskibraka. Nyawanya tidak tertolong karena bocah ini terlambat dalam penanganan usai tidak ada dokter di Puskesmas dan juga tidak ada sopir ambulans yang bisa membawanya ke rumah sakit.
Terpisah, Kapolsek Gedangsari, AKP Suryanto ketika dikonfirmasi juga membenarkan jika ada anggota paskibraka di Gedangsari yang meninggal dunia, Rabu (9/8/2023) kemarin. Pagi hari sebelum sakit, bocah ini memang ikut latihan paskibraka.
"Iya, MD mendadak di rumahnya karena sakit,"kata Suryanto, Kamis (11/8/2023).
Namun demikian dia membantah jika pelajar tersebut meninggal karena kelelahan latihan paskibraka. Karena porsi latihan yang diberikan oleh anggota Polsek Gedangsari tidak terlalu berat.
Suryanto menyebut jika pelajar yang meninggal ini termasuk senior. Selain ikut dalam pasukan, pelajar ini juga sering memberi arahan kepada yuniornya. Namun latihan terakhir tidak ada yang berat dan tidak dilakukan seharian.
Latihan terakhir seperti biasa yaitu mulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 11.00 WIB. Usai latihan siswa-siswa tersebut diperkenankan untuk pulang dan pelajar yang meninggal ini juga sempat bertemu dengan orangtuanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
Terkini
-
Angelaida, Bocah 10 Tahun Asal Jogja, Bikin Bangga Indonesia di Ajang Ballroom Dance Internasional
-
Kronologi Lengkap: Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Meninggal di Sleman
-
Dulu Relawan Gempa, Kini Jualan Es: Perjalanan Berliku Eks Napi Teroris Kembali ke NKRI
-
Bantul 'Perang' Lawan Sampah: Strategi Jitu DLH Dongkrak Kapasitas Pengolahan
-
Sleman Diterjang Angin Kencang: Pohon Tumbang, Rumah Rusak Parah di Empat Kapanewon